IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR— Pelaksanaan sholat dan khutbah Idul Fitri 1442 H yang berlangsung di Masjid Jamek Sultan Abdul Samad Jalan Perak Kuala Lumpur, Kamis, dibatasi hanya 50 orang untuk membendung penularan Covid-19.
Pintu masuk masjid yang berlokasi di dekat Stasiun LRT Masjid Jamek tersebut dijaga petugas dan hanya mereka yang datang lebih awal yang bisa masuk ke dalam masjid selebihnya melaksanakan sholat Idul Fitri di luar masjid.
Untuk masuk ke dalam masjid harus melaksanakan standar operasional prosedur (SOP) Protokol Covid-19 yakni memakai masker, mengukur suhu badan dan memindai aplikasi MySejahtera. Khatib Sholat Idul Fitri disampaikan Yahya Mahyuddin Bin Utah Said.
Sebelum khotbah Yahya berpidato bahwa Idul Fitri disambut dengan kegembiraan dan keprihatinan oleh umat Islam.Gembira karena karena sudah bisa menuntaskan ibadah puasa Ramadhan sedangkan prihatin karena dilaksanakan dalam suasana Covid-19 dan insiden penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh pasukan tentara zionis Israel.
Sementara itu saat khotbah Yahya meminta maaf kepada jamaah asal Bangladesh dan Filipina yang tidak bisa memasuki masjid karena keterbatasan.Sejumlah pengemis tampak berjubel di pintu keluar Masjid Jamek Abdul Samad menunggu sedekah dari jamaah salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur tersebut.
Aturan keterbatasan jamaah juga diterapkan di Masjid Kampung Baru, Masjid Wilayah Persekutuan dan Masjid Negara. Pelaksanaan Sholat Id tidak hanya di masjid namun juga pada sejumlah kondominium seperti di Vila Putra Condominium Jalan Tun Ismail.Sedangkan sholat Idul Fitri yang direncanakan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dibatalkan sesuai himbauan dari Majelis Keselamatan Negara (MKN).
Sejumlah warga negara Indonesia yang tergabung dalam Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia memilih sholat di rumah sendiri namun ada juga yang mendirikan jamaah di sekretariat masing-masing seperti Ranting Kepong.