IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mendorong adanya diplomasi vaksin untuk jamaah haji Indonesia. Honesti menyampaikan bila pemerintah Arab Saudi telah menetapkan sejumlah jenis vaksin yang menjadi syarat bagi calon jamaah haji masuk ke Tanah Suci.
"Menurut saya, kita butuh diplomasi juga dari pemerintah, nanti pemerintah kita dan Arab Saudi bisa diplomasi bahwa vaksin yang diberikan masyarakat Indonesia bisa berlaku untuk peserta haji," ujar Honesti saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/5).
Honesti mengatakan Indonesia saat ini telah menggunakan vaksin dari Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca. Dari ketiganya, ucap Honesti, hanya AstraZeneca yang masuk dalam kriteria vaksin dari Arab Saudi.
Sementara Sinovac belum masuk kriteria Arab Saudi lantaran belum mengantongi Emergency Use Authorization (EUA) atau persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat untuk vaksin covid-19 dari WHO.
Sedangkan Sinopharm sudah memiliki EUA dari WHO. Honesti menilai EUA menjadi landasan bagi Arab Saudi agar mengizinkan dua vaksin ini dapat menjadi syarat bagi calon jamaah haji.
Honesti optimistis pemerintah Arab Saudi akan membuka pintu bagi calon jamaah haji Indonesia dengan menggunakan vaksin Sinovac atau Sinopharm.
"Kami berkeyakinan karena jumlah jamaah haji Indonesia paking besar di dunia, masak mereka (Arab Saudi) menunda kita hanya karena politik vaksin," ucap Honesti.
Bio Farma, kata Honesti, telah menyampaikan hal tersebut kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan untuk bisa memulai diplomasi ke pemerintah Arab Saudi.