IHRAM.CO.ID, HASSELT -- Sejumlah masjid di provinsi Limburg, Belgia, memutuskan untuk tetap menutup pintunya. Keputusan ini diambil sebagai tindakan pencegahan, sementara militer bersenjata lengkap mencari Jürgen Conings, yang masih buron.
Sebelumnya, polisi dan militer kawasan taman nasional Hoge Kempen, tempat Conings diduga bersembunyi. Conings sendiri dikenal memiliki pandangan sayap kanan ekstrim, yang membuatnya ditempatkan di bawah pengawasan rahasia oleh intelijen militer.
Dia juga termasuk dalam daftar unit analisis risiko teroris Ocam sebagai PGE: seorang ekstremis yang berpotensi melakukan kekerasan. Hingga saat ini, sejumlah masjid yang ditutup antara lain di Dilsen dan Bilzen, Lommel dan Hulst.
"Kami mendapat kunjungan dari polisi dan kemudian memutuskan untuk menutup masjid kami," kata Ketua Masjid Diyanet di Bilzen, Nevzat Yilmaz, dikutip di Brussels Times, Kamis (20/5).
Ia juga menyebut belum mengetahui sampai kapan akan menutup pintu masjid. Mereka mengkhawatirkan keselamatan jamaah masjid, sehingga akan terus berupaya menjalin komunikasi dengan asosiasi masjid Limburg dan otoritas lokal.
Di tempat lain, bagi masjid yang memilih tetap membuka diri kepada jamaah, dilakukan pengetatan keamanan. Publik juga diminta melaporkan setiap pergerakan yang mencurigakan.
Sementara itu, VRT mengungkapkan Conings memiliki otorisasi dan bertanggung jawab atas depot senjata di Leopoldsburg dan Peutie, dua barak tempat dia bekerja. Tetapi otorisasi tersebut berakhir pada awal tahun dan tidak diperpanjang.
Pada Maret 2021, terungkap intelijen militer telah mengidentifikasi 30 anggota angkatan bersenjata dengan pandangan ekstremis, yang sedang diawasi.
Mungkin, hal itu pula yang menjadi alasan otorisasi persenjataannya berakhir. Tetapi, tampaknya hal ini tidak menghentikannya untuk bergerak bebas dan bahkan mengambil persenjataan berat dari persediaan yang ada.
Terbaru, seorang sumber di militer menjelaskan mobil Conings, yang ditemukan pada Selasa malam di tepi kayu Dilsenbos, berisi beberapa senjata berat. Tak hanya itu, di dalamnya juga dipasang granat dan satu set kabel.
Perangkap itu lantas diamankan oleh unit penjinak bom tentara DOVO, dan perburuan Conings terus berlanjut.