IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- PT Bio Farma (Persero) mengatakan, vaksin Covid-19 yang sudah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia belum mendapatkan izin dari pemerintah Arab Saudi sebagai salah satu syarat ibadah haji. Hanya AstraZeneca yang sudah mendapatkan izin.
"Memang belum satupun vaksin yang kita gunakan saat ini masuk, kecuali AstraZeneca, yang vaksin dari Cina memang belum," ujar Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Kamis (20/5).
Ia mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan diplomasi dengan Arab Saudi terkait persyaratan vaksin tersebut. Sebab, calon jemaah haji Indonesia merupakan salah satu yang terbesar."Nanti pemerintah kita dan Arab Saudi bisa melakukan diplomasi vaksin bahwa vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat Indonesia itu juga berlaku bagi vaksin haji," ujar Honesti.
Bio Farma, kata Honesti, sudah berbicara dengan pihak Sinovac untuk mendapatkan izin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut dia, pihak Sinovac mengatakan, mereka sudah melengkapi persyaratan untuk mendapatkan izin.
"Tidak ada data lagi yang diminta WHO sebagai persyaratan persetujuan EUA. Mudah-mudahan mungkin awal Juni atau minggu kedua Juni, Sinovac sudah mendapatkan EUA dari WHO," ujar Honesti.
Kementerian Agama (Kemenag) sampai Ahad (2/5) malam belum mendapat informasi pasti tentang penyelenggaraan haji tahun 2021. Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi mengajak calon jamaah haji (calhaj) menata hati untuk menerima keputusan penyelenggaraan haji tahun ini.
"Para calon jamaah haji harus sudah mulai menata hatinya untuk menerima apapun keputusan yang nanti ditetapkan pemerintah, termasuk keputusan yang paling pahit sekalipun yaitu misalnya tidak memberangkatkan haji tahun ini," kata Kiai Zainut kepada Republika, Ahad (2/5) malam.
Wamenag menyampaikan, pihaknya belum mendapatkan informasi yang pasti tentang penyelenggaraan haji. Serta belum mendapatkan kepastian dari pemerintah Arab Saudi tentang penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021.
Belum adanya kepastian soal penyelenggaraan haji, ia menerangkan, ini tidak hanya terkait dengan pemerintah Indonesia saja tapi seluruh negara di dunia. Mereka juga masih belum ada akses untuk masuk ke Tanah Suci atau Arab Saudi.
"Jadi belum ada satupun negara yang mendapatkan kepastian bisa memberangkatkan jamaah hajinya," ujarnya.