IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Hingga Senin (24/5) ini, Pihak kepolisian Israel diketahui telah menangkap sekitar 1.550 orang Arab-Israel dalam dua pekan terakhir menyoal protes dan serangan Israel di Gaza. Sejauh iini, kota-kota penduduk Arab di Israel memang selalu menjadi lokasi protes serangan tersebut.
"Kampanye itu merupakan kelanjutan langsung dari aktivitas polisi dalam dua pekan terakhir dan lebih dari 1.550 tersangka telah ditangkap sementara sekitar 150 dakwaan telah diajukan," kata polisi dalam sebuah pernyataan dikutip Anadolu, Senin (24/5).
Lebih lanjut, pihak kepolisian menyebut berencana secara intensif untuk terus menangkap siapapun yang dicurigai terlibat dalam ‘kerusuhan’ baru-ini. Bahkan, mereka juga berniat untuk membawa para warga itu ke pengadilan.
Hingga kini, ketegangan memang terus meningkat di seluruh wilayah Palestina. Utamanya, sejak putusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem. Situasi semakin berkobar setelah pasukan Israel menggerebek Masjid Al-Aqsa dan menyerang jamaah di dalamnya.
Ketegangan yang terjadi itu, juga menyebar ke Jalur Gaza, disertai dengan Israel yang melancarkan serangan udara dan menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, serta melukai lebih dari 1.900 lainnya. Otoritas kesehatan di Tepi Barat mengkonfirmasi, 31 orang meninggal di wilayah pendudukan, dan total 279 di seluruh wilayah Palestina.