IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kuota untuk calon jamaah haji Indonesia masih menjadi teka-teki meski kerajaan Arab Saudi telah memastikan akan membuka ibadah haji untuk jamaah dari luar Arab Saudi. Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto meminta pemerintah meningkatkan diplomasinya untuk memastikan Indonesia mendapatkan kuota ibadah haji.
"Kita dari awal waktu raker dengan menteri beberapa kali termasuk rapat Panja Haji, diplomasinya mungkin perlu ditingkatkan ya," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/5).
Yandri menambahkan, kalau perlu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghubungi langsung Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis. Hal tersebut mengingat keduanya memiliki hubungan dekat.
"Komunikasi antara kepala negara dengan kepala negara mungkin bisa lebih mempercepat kepastian bahwa Indonesia punya hak juga untuk mengirimkan di antara 60 ribu jamaah haji tahun ini," ujarnya.
Komisi VIII dijadwalkan akan memanggil Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas pekan depan. Salah satu yang akan dibahas adalah terkait kabar 60 ribu calon jamaah haji akan diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini oleh pemerintah Saudi.
"Pertanyaannya apakah Indonesia dapat undangan nggak? apakah calon jamaah haji kita berkesempatan berangkat atau enggak, ini yang belum," ucapnya.
Selain itu Komisi VIII juga akan mempertanyakan masalah vaksin. Diketahui Arab Saudi mengharuskan calon jamaah haji telah disuntik vaksin bersertifikasi WHO. Sementara Indonesia memakai vaksin Sinovac yang sampai saat ini belum mendapat sertifikasi WHO.
"Nah ini mungkin akan kami bahas nanti tanggal 31 Mei dengan pak menteri agama untuk melihat persiapan teknis dan non teknis. Termasuk kepastian dari pemerintah Saudi, ada nggak Indonesia diundang untuk memberangkatkan calon jamaah haji, yang sampai hari ini belum ada kepastian," ungkapnya. (Febrianto Adi Saputro)