Pendampingan ini menjadi penting bagi UMKM untuk mengakses beberapa hal penting dalam menjalankan bisnis mereka, seperti pengembangan bisnis, permodalan, hingga mendapatkan bahan baku.Lebih lanjut Yusuf menjelaskan apabila pemerintah hendak menjadikan GoTo sebagai perusahaan digital nasional menuju internasional, maka pemerintah perlu memberikan stimulus di antaranya insentif pajak dan kemudahan berusaha bagi para UMKM yang masuk di dalam ekosistem GoTo.
"Ini kembali kepada tujuan akhir pemerintah apakah ingin GoTo go global? Kalau iya, maka harus dikaitkan dengan seluruh stakeholder di pemerintah maupun dengan GoTo," tutup Yusuf.
Grup GoTo mengantongi Gross Transaction Value (GTV) lebih dari 22 miliar dolar AS tahun lalu, sementara jumlah transaksi lebih dari 1,8 miliar dolar AS.Untuk pengguna aktif bulanan, GoTo memiliki lebih dari 100 juta pengguna.
GoTo juga berencana untuk mengembangkan bisnis ke negara-negara tempat Gojek beroperasi.Usai penggabungan perusahaan, publik kini menantikan aksi GoTo untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.