Kamis 27 May 2021 21:19 WIB

Banyak Jalan Diplomasi Indonesia Menuju Palestina Merdeka

Indonesia perlu galang pembentukan pasukan perdamaian internasional.

Orang-orang berkumpul untuk menggelar demonstrasi untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan serangan Israel di Jalur Gaza dan Yerusalem Timur di Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 21 Mei 2021. Para pengunjuk rasa merayakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri Konflik 11 hari setelah agresi Israel di Jalur Gaza dan Yerusalem Timur.
Foto:

Menggalang diplomasi dengan banyak negara

Sementara itu, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsyih memastikan telah banyak diplomasi yang sudah dilakukan Indonesia dalam membela Palestina.

Bagus mengatakan Presiden Joko Widodo telah lakukan komunikasi dengan sejumlah pemimpin dalam membahas situasi Palestina, antara lain dengan Turki, Malaysia, dan Brunei. 

“Presiden Joko Widodo juga mengeluarkan Joint Statement mengenai sikap Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam terhadap situasi Palestina saat ini,” ucap Bagus dalam diskusi mengenai masalah Palestina yang turut dihadiri Anadolu Agency baru-baru ini.

Melalui Perwakilan Tetap RI di Jenewa, kata Bagus, Indonesia juga mendorong pembahasan persoalan khusus mengenai pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel dalam Pertemuan Dewan HAM PBB yang akan berlangsung bulan Juni mendatang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani menyampaikan Indonesia akan terus memberikan dorongan serta menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perdamaian di Palestina.

“Kita mengharapkan semua negara menggunakan pengaruhnya untuk mewujudkan perdamaian,” kata Abdul Kadir kepada Anadolu Agency pada Kamis.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi telah mengikuti Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menlu Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) membahas isu Palestina, pertengahan Mei 2021.

Menteri Retno juga menghadiri langsung pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pekan lalu.

Dalam pertemuan itu, Indonesia meminta majelis umum PBB menghentikan kekerasan, membentuk tim internasional di Yerusalem, memastikan akses bantuan kemanusiaan, serta mendorong dimulainya negosiasi multilateral yang kredibel.

Kadir mengungkapkan, pertemuan tingkat menteri terdekat yakni dengan Gerakan Non-Blok (GNB).

Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai tanggal pertemuan tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement