IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong peningkatan kinerja ekspor produk halal Indonesia ke luar negeri, khususnya negara negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Menurut Wapres, ini selaras dengan potensi besar Indonesia sebagai pasar produk muslim.
Berdasarkan data World Population Review, saat ini populasi umat muslim dunia mencapai 1,9 miliar jiwa di mana Indonesia menjadi negara muslim terbesar dengan populasi 229 juta jiwa. Angka tersebut merupakan 87,2 persen dari populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 276,3 juta jiwa, atau 12,7 persen dari populasi muslim dunia.
"Indonesia harus lebih gigih berusaha menguasai pasar halal dunia khususnya negara-negara OKI," kata Wapres saat meresmikan Pembukaan Indonesia Industrial Moslem Exhibition (II-Motion) 2021 secara virtual, Kamis (3/6).
Wapres mengungkapkan, dari data OIC Economic Outlook 2020, Indonesia menjadi eksportir terbesar ke-lima, di antara negara-negara anggota OKI, dengan proporsi 9,3 persen. Persentase Indonesia masih di bawah Arab Saudi di posisi pertama dengan 14,5 persen, Malaysia 13,3 persen, Uni Emirat Arab 12,3 persen, dan Turki 10,1 persen.
Sementara, Indonesia juga merupakan importir terbesar ke-empat dengan proporsi 8,4 persen dibawah Uni Emirat Arab 12,2 persen, Turki 12,1 persen dan Malaysia 11,8 persen.
Karena itu, butuh upaya lebih gigih agar Indonesia bisa menjadi produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia.
Wapres menilai langkah strategis yang untuk mewujudkan Indonesia sebagai pengekspor produk halal global, antara lain: Pertama dengan pengembangan riset halal dan meningkatkan substitusi impor.
Kedua dengan mambangun kawasan-kawasan halal yang terintegrasi dengan fasilitas logistik halal. Ketiga adalah dengan membangun sistem informasi halal termasuk mempercepat proses penyelesaian sertifikat halal.
"Keempat, dengan meningkatkan kontribusi produsen-produsen produk halal, baik skala mikro, menengah, dan besar untuk ekspor produk halal ke seluruh dunia (Global Halal Value Chain)," kata Wapres.