Jumat 04 Jun 2021 14:44 WIB

China Cegah Peringatan Tragedi Tiananmen di Hong Kong

Ribuan personel polisi bersiaga di Hong Kong untuk mencegah peringatan Tiananmen

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Tragedi di Lapangan Tiananment, Cina, 1989, adalah sala satu demonstrasi terbesar dalam sejarah Cina.
Foto:

Sebelumnya, para aktivis meminta warga Hong Kong menyalakan lilii di rumah atau sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Selain itu, mereka juga diminta mengunggah pesan peringatan Tiananmen di media sosial. 

Meski demikian, selama setahun terakhir, pihak berwenang Hong Kong dinilai berusaha melarang gerakan pro-demokrasi di kota itu, dengan menggunakan undang-undang keamanan nasional baru yang kuat untuk mengkriminalisasi banyak perbedaan pendapat. 

 

Pemerintah China memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong hanya beberapa minggu setelah unjuk rasa tahun lalu sebagai tanggapan atas protes pro-demokrasi yang besar dan seringkali disertai kekerasan pada 2019.

Hal itu telah mengubah lanskap politik kota yang dulu bebas bergerak. Lebih dari 100 tokoh pro-demokrasi telah ditangkap di bawah undang-undang baru, sebagian besar karena pandangan dan pidato politik. Sebagian besar ditolak jaminan dan menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.

Generasi awal penyintas Tiananmen yang melarikan diri ke luar negeri tiga dekade lalu menggelar acara peringatan di tempat tinggal masing-masing. 

Di wilayah daratan China, peringatan Tiananmen biasanya ditandai dengan peningkatan dramatis dalam penyensoran kegiatan daring. Selain itu, area alun-alun di Beijing juga ditutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement