Selasa 08 Jun 2021 15:42 WIB

Ikhwanul Muslimin Bantah Terkait Partai Palestina-Israel

Ikhwanul Muslimin Mesir membantah adanya keterkaitan dengan politikus Mansour Abbas.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Kepala faksi Raam (United Arab List) Israel Mansour Abbas. Ini adalah partai dengan basis anggota warga Arab-Palestina yang tinggal di wilayah Israel.
Foto: REUTERS/Ronen Zvulun
Kepala faksi Raam (United Arab List) Israel Mansour Abbas. Ini adalah partai dengan basis anggota warga Arab-Palestina yang tinggal di wilayah Israel.

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Ikhwanul Muslimin Mesir membantah adanya keterkaitan dengan politikus Muslim-Arab di Knesset (parlemen) Israel, Mansour Abbas. Abbas merupakan pemimpin United Arab List (UAL) atau Raam, partai dengan basis anggota warga Arab-Palestina yang tinggal di wilayah Israel.

Juru bicara Ikhwanul Muslimin, Talaat Fahmy, mengatakan bahwa gerakan gerakan tersebut membantah keras laporan di media yang mengklaim bahwa mereka terkait dengan Raam.

"Ikhawanul Muslimin menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan ideologis atau organisasional dengan gerakan ini," kata Fahmy, dilansir di The New Arab, Selasa (8/6).

Sebelumnya pada Jumat (4/6), Raam mengumumkan bahwa mereka bergabung dengan dua partai politik Yahudi Israel, partai sentris Yesh Atid dan sayap kanan Yamina, untuk membentuk pemerintahan koalisi baru di Israel. Langkah itu dalam rangka menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari posisi yang telah dijabatnya selama 12 tahun lamanya.

Anggota komite tindak lanjut Ikhwanul Muslimin Mesir, Saleh Lutfi, mengkritik Abbas dengan mengatakan apa yang dia lakukan sehubungan dengan serangan Israel baru-baru ini di Yerusalem dan Gaza adalah sesuatu yang tidak normal. Abbas juga menghadapi banyak kritik dari orang-orang Palestina atas keputusannya.

Sementara itu, Abbas dan Raamnya menegaskan bahwa partisipasinya dalam pemerintahan koalisi akan memperbaiki kondisi bagi warga Palestina dengan kewarganegaraan Israel, yang merupakan 20 persen dari populasi Israel. Abbas mengatakan mengatakan ia berharap akan memperbaiki kondisi warga Arab yang mengeluhkan diskriminasi dan pengabaian pemerintah Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement