IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Kelompok advokasi Komite Yahudi Amerika (AJC) mengatakan telah membuka kantor di Uni Emirat Arab (UEA) dan menjadi yang pertama di kawasan Arab. Langkah ini dalam disambut oleh Menteri Luar Negeri negara Teluk itu untuk mempromosikan dialog.

"Kami senang memiliki Anda. Kehadiran Anda di UEA adalah bagian dari perubahan pola pikir," kata Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan kepada forum global tahunan virtual kelompok itu dilansir dari Alarabiya, Selasa (8/6).

Sheikh Abdullah dan mitranya dari Bahrain Abdullatif Al-Zayani menegaskan kembali bahwa perjanjian yang juga telah ditandatangani Sudan dan Maroko bertujuan untuk membantu membawa perdamaian dan kemakmuran abadi antar negara-negara tersebut. Perdamaian melalui kerja sama di bidang-bidang seperti teknologi dan kesehatan.

"Kita harus toleran untuk berkembang di lingkungan yang menantang," kata menteri Emirat.

Dia mengatakan hal ini juga sebagai upaya global untuk menantang ekstremisme dan ide-ide radikal.

Seperti diketahui, UEA dan Bahrain menjalin hubungan dengan Israel tahun lalu dalam kesepakatan yang ditengahi AS yang disebut Kesepakatan Abraham.

UEA terus melanjutkan rencana untuk menjalin hubungan lebih lanjut dengan Israel, meskipun ada permusuhan antara Israel-Hamas bulan lalu.

Sheikh Abdullah mengatakan menemukan solusi untuk konflik Israel-Palestina akan membutuhkan pemikiran “strategis” di kedua belah pihak.

Uni Emirat Arab telah memulai normalisasi hubungan dengan Israel pada September tahun lalu. Kesepakatan damai ini sangat bersejarah karena negara-negara Timur Tengah yang tergabung dalam Liga Arab menolak hubungan diplomatik dengan Israel demi membela Palestina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika