Kamis 10 Jun 2021 00:30 WIB

Hentikan Hoaks Soal Haji

Anggota DPR: Hentikan hoaks dan kesimpangsiuran polemik haji

Hentikan Hoaks Soal Haji. Foto: Ilustrasi Batal Haji
Foto: Republika/Thoudy Badai
Hentikan Hoaks Soal Haji. Foto: Ilustrasi Batal Haji

IHRAM.CO.ID, Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen meminta para pihak menghentikan hoaks dan kesimpangsiuran terkait dengan polemik penundaan haji dan persoalan pengelolaan dana haji. Muchamad Nabil Haroen, dalam rilisnya di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa kebijakan haji itu untuk kemaslahatan.

"Beberapa waktu ini, beredar berbagai pernyataan terkait dengan pembatalan haji. Ada beberapa pernyataan dari politikus dan ustaz yang tidak tepat, bahkan menyudutkan pemerintah. Ketidaktepatan pernyataan ini juga dibarengi dengan informasi yang salah," kata Nabil Haroen.

Baca Juga

Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Agama RI Nomor 660 Tahun 2021 memutuskan membatalkan pemberangkatan haji 2021 dengan kaidah mencegah risiko dan mafsadah, seraya mendahulukan kebaikan atau maslahah. Hal itu, menurutNabil Haroen, sangat jelas dan gamblang.

"Maka, para pihak yang memberikan pernyataan keliru tentang haji hendaknya tabayun, kemudian menyampaikan revisi di publikagar tidak menjadi pelintiran kebencian, bahkan kebohongan," katanya.Menurut dia, para pihak (baik tokoh parpol maupun mereka yang mengaku ustaz) yang beberapa hari belakang menyebar hoaks dan fitnah tentang penyelenggaraan hajiseharusnya sadar diri dan mengkoreksi ucapannya.

"Sayang disayangkan jika fitnah, hoaks, dan kebencian itu seperti membarakan api di media sosial, yang efeknya membuat keributan dan perselisihan. Maka, sebaiknya tabayun, cek informasi secara akurat," ucapnya.

Kementerian Agama dan pihak terkait, lanjut dia, sebaiknya memperluas edukasi terhadap dana haji dan pengelolaannya, baik menggunakan media sosialmaupun jaringan KUA yang telah diberdayakan Kemenag dengan wajah baru.

"Selain itu, literasi informasi tentang haji melalui ormas-ormas Islam, di antaranya NU dan Muhamamdiyah, sangat pentinguntuk menjangkau jemaah dan umat Islam yang lebih luas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement