IHRAM.CO.ID,RIYADH—Arab Saudi akan membatasi pendaftaran haji tahun ini untuk warga Saudi, sehubungan dengan penerapan pembatasan kouta jamaah karena pandemi. Kementerian Kesehatan dan Haji mengumumkan bahwa Saudi hanya mengizinkan total 60.000 jamaah untuk melakukan haji tahun ini, yang akan dimulai pertengahan Juli mendatang.
Kementerian menekankan bahwa Saudi ingin agar pelaksanaan haji terbebas dari ancaman penyakit atau virus apapun, menegaskan bahwa jamaah yang diizinkan adalah mereka yang berusia 18 hingga 65 tahun dan telah divaksinasi Covid-19.
“Jamaah haji harus divaksinasi lengkap, atau mereka yang mengambil satu dosis vaksin COVID-19 setidaknya 14 hari sebelumnya, atau mereka yang divaksinasi setelah sembuh dari infeksi virus corona,” tulis Kementerian dalam pernyataan yang dikutip di Arab News, Ahad (13/6).
Keputusan itu didasarkan pada keinginan terus-menerus Kerajaan untuk memungkinkan para tamu dan pengunjung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk dapat melakukan ritual haji dan umrah, kata kementerian itu, menambahkan bahwa mereka mengutamakan kesehatan dan keselamatan seluruh pihak.
Sementara itu, seorang wakil menteri haji mengatakan bahwa Arab Saudi menemukan pemahaman yang besar dari negara-negara Muslim atas keputusan untuk membatasi peserta haji tahun ini. Sebuah portal elektronik telah diluncurkan sebagai bagian dari tahap pertama untuk prosedur haji. Mereka yang ingin mendaftar haji dapat melakukannya mulai 13 Juni pukul 1 siang hingga 23 Juni pukul 10 malam. Pemesanan dan pembelian paket haji akan dimulai pada pukul 1 siang pada 25 Juni.
Nayef Al-Hajraf, sekretaris jenderal Dewan Kerjasama Teluk, memuji kepedulian yang diberikan oleh Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk melayani para peziarah dan pengunjung Dua Masjid Suci.
Dia mengatakan keputusan untuk membatasi ziarah tahun ini berasal dari perhatian penuh yang diberikan Kerajaan kepada kesehatan dan keselamatan para peziarah.
Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Muslim Dunia (MWL) juga menyambut baik keputusan Arab Saudi. Mohammed bin Abdul Karim Al-Issa, Sekretaris Jenderal MWL, mengatakan bahwa sejumlah Mufti senior dan ulama dunia Islam juga menyambut baik keputusan tersebut, menambahkan bahwa hukum Syariah (Islam) menyatakan bahwa sangat penting untuk mengambil semua tindakan pencegahan keselamatan selama pandemi semacam itu.
UEA juga mendukung Kerajaan dalam semua langkah dan tindakan yang diambilnya sebagai bagian dari upaya memerangi pandemi, membatasi penyebarannya, dan menjaga keselamatan dan keamanan peziarah dan masyarakat. Menteri Negara Khalifa Shaheen Almarar memuji kemajuan besar yang dibuat oleh Kerajaan di bidang sains dalam memerangi COVID-19,.
“Prestasi ilmiah terbaru Arab Saudi menunjukkan sejauh mana kesadarannya akan pentingnya sains, yang merupakan pendorong utama dalam mendukung sektor kesehatan dan menghadapi tantangan besar,” ujar Almarar. Kuwait dan Bahrain mengeluarkan pernyataan serupa menyambut keputusan tersebut.