IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Angkatan udara Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Rabu (16/6) pagi. Ini merupakan serangan udara pertama yang kembali dilakukan tentara Isael usai kesepakatan gencatan senjata pada pertengahan Mei lalu.
"Israel melancarkan serangan udara di Gaza setelah gerilyawan di wilayah Palestina mengirim balon pembakar ke Israel selatan," kata sumber keamanan dan saksi, dilansir dari The National News, Rabu (16/6).
Serangan itu menandai gejolak besar pertama antara Israel dan Gaza sejak gencatan senjata pada 21 Mei, mengakhiri 11 hari pertempuran sengit antara Israel dan Palestina. Sebanyak 260 warga Palestina dan 13 orang di Israel meninggal dunia.
Sumber-sumber Palestina mengatakan angkatan udara Israel menyerang setidaknya satu situs di timur kota Gaza selatan Khan Younis.
Angkatan Pertahanan Israel mengatakan bahwa dalam menanggapi balon pembakaran, jet tempurnya menyerang kompleks militer milik organisasi teror Hamas. Disebutkan juga, fasilitas dan tempat pertemuan untuk operasi teror di Khan Younis adalah targetnya.
Sekitar 1.000 apartemen, kantor dan toko hancur dalam serangan pada Mei lalu di Gaza, sebuah kantong miskin berpenduduk dua juta yang dikendalikan oleh kelompok Hamas.
Serangan hari ini adalah yang pertama yang dilakukan Israel terhadap Gaza sejak pemerintah koalisi baru mengambil alih pada Ahad malam, menyingkirkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah 12 tahun berkuasa.
Balon pembakar, yang menurut petugas pemadam kebakaran setempat menyebabkan sekitar 20 kebakaran di Israel selatan, dikirim saat lebih dari seribu demonstran ultra-nasionalis yang membawa bendera Israel mengalir ke Kota Tua Yerusalem pada Selasa.
AS dan PBB menyerukan untuk menahan diri sebelum pawai, yang telah disetujui oleh pemerintah Perdana Menteri Israel Naftali Bennett yang baru.
Sebuah kontingen polisi besar memblokir jalan dan menembakkan granat kejut dan peluru berujung busa untuk mengeluarkan warga Palestina dari rute utama.
Petugas medis mengatakan 33 warga Palestina terluka dan polisi mengatakan dua petugas terluka dan 17 orang ditangkap.
Hamas telah mengancam pembalasan atas pawai, yang merayakan ulang tahun Israel merebut Yerusalem Timur dari Yordania pada 1967. Israel kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.