Senin 21 Jun 2021 23:43 WIB

Strategi PTM di Madrasah

Strategi PTM di Madrasah

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMAN 8 Jalan Solontongan, Kota Bandung, Selasa (15/6).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMAN 8 Jalan Solontongan, Kota Bandung, Selasa (15/6).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) sudah membuat persiapan dan strategi untuk menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di madrasah secara terbatas mulai Juli 2021. Sebelumnya, lebih dari setahun madrasah menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR) karena pandemi Covid-19.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Ishom Yusqi, mengatakan, sudah membuat strategi kebijakan yang akan dilakukan jika PTM di madrasah dimulai. Strateginya dimulai dengan persiapan yang didasarkan pada analisis kondisi setempat secermat mungkin. 

Baca Juga

"Kemudian, memastikan PTM dilakukan dengan mengikuti SOP untuk menjaga protokol kesehatan serta dengan pengawasan yang intensif melalui platform yang tersedia, baik yang terintegrasi dengan Daftar Periksa Dapodik maupun yang secara khusus diadakan oleh Kementerian Agama," kata Ishom melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Senin (21/6).

Ia mengatakan, Kemenag akan selalu berusaha merespon kebijakan PTM terbatas di madrasah dengan mengusahakan terwujudnya dampak yang positif. Sehingga di madrasah akan tetap disiapkan bentuk pembelajaran gabungan antara belajar dari rumah dan PTM terbatas untuk mengantisipasi segala kondisi yang ada dari hari ke hari.

Mengenai mitigasi risiko terhadap dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dalam pelaksanaan PTM terbatas, Ishom mengatakan, mitigasi risiko dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai pihak. Misalnya kerjasama dengan fasilitas kesehatan (faskes) setempat, United Nations Children's Fund (Unicef), Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) dan The Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) untuk menyiapkan berbagai perangkat antisipasi dan mitigasi pembelajaran di masa pandemi, termasuk pada PTM di madrasah.

"Selama ini di madrasah penerjemahan pembelajaran dari rumah tidak selamanya dilakukan melalui perangkat internet. Namun, dilakukan secara terpadu, melalui skema guru kunjung, drive thru di fasilitas umum yang terdekat dengan siswa dan internet," ujarnya.

Ishom menerangkan, pembelajaran di madrasah selama pandemi dikelola dengan luwes, dengan prinsip kebutuhan belajar siswa tertanggulangi. Termasuk perangkat e-learning madrasah juga dibuat seramah mungkin untuk memberi ruang guru berkreasi mencipta kelas virtual, berinteraksi jarak jauh, chating, dan sistem monitoring belajar yang dapat melibatkan banyak pihak, misalnya guru, wali kelas, kepala madrasah.

Ia menjelaskan, dengan demikian siswa tidak perlu selalu berlama-lama di depan laptop atau gawai. Oleh karena itu, kemungkinan learning loss, gangguan daya adaptasi siswa, dan gangguan fisik lainnya sudah diantisipasi jauh-jauh sebelum kemungkinan PTM terbatas diselenggarakan di madrasah. 

"Andai kata pun masih ada, nanti akan ditangani kasus per kasus sesuai dengan SOP PTM terbatas yang ada. Berdasarkan SOP, setiap madrasah harus melakukan kerja sama dengan fasilitas kesehatan setempat," jelasnya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement