IHRAM.CO.ID, PUTRAJAYA -- Tim misi kemanusiaan untuk Palestina dari warga Malaysia, The Humanitarian Mission 4 Palestine (HM4P), telah mendonasikan sebesar 200 ribu dolar AS untuk perbaikan Masjid Al Aqsa yang rusak akibat serangan rezim zionis Israel bulan lalu.
Ketua Biro Kesejahteraan Umno, Datuk Seri Abdul Azeez Abdul Rahim, menyerahkan sumbangan untuk Dana Al-Aqsa kepada Menteri Urusan Islam dan Wakaf Yordania Dr Mohammad Al-Khalaileh pada Ahad (20/6) di Yordania. Abdul Azeez memimpin misi HM4P yang beranggotakan lima orang.
"Dana ini bertujuan untuk menyampaikan solidaritas kami kepada rakyat Palestina, itu adalah prioritas kami," kata Abdul Azeez dalam sebuah pernyataan, dilansir di Bernama, Selasa (22/6).
Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania bertanggung jawab untuk mengelola Masjid Al Aqsa di Yerusalem, di bawah asuhan Raja Abdullah II dari Yordania.
Masjid Al Aqsa mengalami kerusakan, terutama pada pintu, jendela, sistem pengumuman publik dan klinik di dalam halaman masjid setelah serangan otoritas Israel bulan lalu. Abdul Azeez mengatakan kontribusi itu untuk perbaikan, peningkatan dan pemenuhan kebutuhan terkait pengelolaan dan pemeliharaan Masjid Al Aqsa.
Misi HM4P akan berlangsung selama dua pekan, yang dimulai pada 19 Juni 2021. Misi itu bertujuan untuk mengekspresikan solidaritas warga Malaysia kepada Palestina serta menyalurkan bantuan kemanusiaan dalam bentuk uang tunai, persediaan makanan dan obat-obatan ke Masjid Al Aqsa, Tepi Barat dan warga Palestina yang terkena dampak di Gaza.
Misi HM4P akan pindah ke Kairo pada Selasa untuk melanjutkan misi bantuannya ke Jalur Gaza.
Duta Besar Malaysia untuk Yordania Datuk Jilid Kuminding juga hadir di acara penyerahan donasi tersebut. Pada kesempatan itu, ia mengatakan pemerintah Malaysia melalui Wisma Putra juga menyerahkan bantuan kepada Masjid Al-Aqsa dan warga Palestina.
Menurut Jilid, Yordania mengalokasikan senilai 18 juta dolar AS per tahun untuk pengelolaan dan pemeliharaan Masjid Al-Aqsa. Hal itu termasuk membayar gaji karyawan, yang melibatkan lebih dari 300 staf, yang menjaga masjid aman dari serangan Zionis.
Serangan rezim Israel di Gaza, yang berakhir dengan gencatan senjata pada 21 Mei 2021, mengakibatkan kehancuran properti dan kehidupan lebih dari 250 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.
Dilaporkan bahwa lebih dari 77 ribu warga Palestina di Gaza mengungsi setelah serangan 11 hari itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika