Rabu 23 Jun 2021 16:59 WIB

Cerita Haji Penguasa Kerajaan Mali

Mali berada di puncak kejayaannya pada masa Raja Mansa Musa.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Salah satu situs islam di Timbuktu, Mali
Foto:

Mali masih dalam proses Islamisasi dan keyakinan penduduknya masih bercampur dengan ortodoksi Islam. Ini membuat Raja Mansa menganggap perlunya pengetahuan agama yang lebih baik.

Dengan memanfaatkan kekayaan sebagai alat untuk memajukan Mali, ia membayar banyak ulama, guru, dan seniman untuk menemaninya kembali ke Afrika Barat. Akibatnya, orang Arab, Persia, dan Andalusia datang ke Mali berasama Mansa pada tahun 1320-an untuk mendidik penduduk Mali.

Selain itu, banyak cendekiawan yang membantu Mali menjadi garda terdepan ilmu pengetahuan. Setengah abad setelah Mongol menghancurkan Rumah Hikmah Baghdad, pusat keilmuan baru bangkit di Afrika Barat. 

Raja juga mendirikan pusat keilmuan Mali yang disebut Timbuktu. Sekitar 20 kilometer di utara Sungai Niger, Timbuktu terletak di perbatasan Gurun Sahara dan menjadi tempat pemberhentian utama di sepanjang jalur perdagangan trans-Sahara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement