IHRAM.CO.ID, CALIFORNIA– Siswi Muslim Montclair, Laila Khan (11 tahun) tidak bisa berlibur selama hari raya Idul Fitri. Demi mengubah status quo, ia mulai petisi yang menghasilkan ribuan tanda tangan. Akibatnya, Dewan Pendidikan Montclair menambahkan hari libur Muslim di kalender.
“Saya sangat senang bahwa Muslim bisa bebas merayakan Idul Fitri dan mengenalinya sebagai hari libur penting. Saya sangat menantikan Idul Fitri berikutnya,” kata Laila kepada Montclair Local.
Laila mengirim surat elektronik kepada kepala sekolahnya di Bradford School Frances Aboushi yang juga Muslim dengan mengatakan tidak adil bagi siswa Montclair memiliki hari libur lain seperti Natal dan Yom Kippur bukan Idul Fitri.
“Pikirkan bagaimana perasaan Anda jika Anda harus mengambil cuti, mengetahui bahwa Anda akan melewatkan tes latihan dan harus mengikuti tes yang sebenarnya pada hari berikutnya,” ujar Laila kepada dewan pada 2 Juni.
“Pikirkan bagaimana perasaan Anda ketika Anda dikucilkan di bagian mana pun dalam hidup Anda. Itu tidak akan terasa menyenangkan,” tambah dia.
Dilansir About Islam, Kamis (24/6), anggota Dewan Allison Silverstein berterima kasih kepada Laila karena telah memberi masukan. Dia menyebut semua siswa pantas mendapatkan pengakuan.
“Sebagai sebuah komunitas, ini adalah sesuatu yang dapat kami lakukan,” kata Silverstein.
Kalender Hijriah Islam adalah kalender lunar sehingga perayaan Idul Fitri berputar sepanjang musim. Saat ini semakin banyak distrik sekolah Amerika mulai mengakui hari libur Muslim.
Awal tahun ini, Lewiston Maine menambahkan hari libur Islam ke kalender sekolah umum yang memungkinkan siswa Muslim untuk merayakan hari libur mereka secara normal. Dewan Pendidikan Kabupaten Baltimore menyetujui dengan suara bulat pada November 2019 untuk meliburkan sekolah umum bagi siswa pada hari Idul Fitri.