IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia akan menjadikan Bali sebagai destinasi percontohan wisata vaksin Covid-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan konsep wisata vaksin ini bertujuan meningkatkan perekonomian Bali yang terpukul akibat pandemi.
“Dari pantauan big data kami masyarakat Indonesia sangat tergiur dengan tawaran promo wisata dengan vaksin ke luar negeri, termasuk ke AS (Amerika Serikat), lebih baik ke Bali,” kata Sandiaga melalui konferensi pers virtual, Senin (28/6).
Menurut Sandiaga, paket wisata vaksin akan ditawarkan oleh biro perjalanan dengan durasi selama 14 hari agar wisatawan bisa mendapatkan dua dosis suntikan. Vaksin akan diberikan secara gratis untuk wisatawan domestik sehingga dari paket tersebut pelancong hanya membayar biaya hotel selama 14 hari dan 13 malam.
“Narasinya bukan wisata untuk dapat vaksin, tapi andai kita berwisata di Bali ini (vaksin) kita bisa tawarkan sebagai nilai tambah,” ujar dia.
Jenis vaksin yang digunakan merupakan vaksin Sinovac, namun juga tidak menutup kemungkinan jenis vaksin lain akan diberikan. Vaksin tidak akan mengganggu jatah vaksin gratis untuk masyarakat Bali.
Salah satu biro perjalanan TX Travel mematok harga Rp 4,1 juta untuk paket wisata vaksin di Bali selama 14 hari dan 13 malam untuk satu kamar hotel yang dapat diisi dua orang. “Poin paling penting dari wisata vaksin di Bali ini adalah menambah lamanya waktu menginap yang rata-rata sekarang seminggu menjadi dua minggu,” kata CEO TX Travel Anton Thedy.
Apabila program ini berhasil, pemerintah juga membuka opsi akan ada wisata vaksin bagi wisatawan mancanegara menggunakan vaksin dari skema gotong royong agar tidak mengganggu program vaksinasi gratis pemerintah.