IHRAM.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mempertimbangkan mengubah fungsi asrama haji yang kini untuk mengisolasi warga positif Covid-19 tanpa gejala, menjadi lokasi untuk merawat mereka yang bergejala.
"Asrama haji sekarang untuk orang tanpa gejala, kalau penularan Covid-19 meningkat juga, asrama haji digunakan untuk yang sakit," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Selasa (29/6).
Pertimbangan itu seiring makin meningkatnya kasus penularan Covid-19 di daerah kepulauan. Pihaknya mencatat, kini terdapat 1.717 warga yang masih positif Covid-19 aktif. Sebanyak 835 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri, 436 orang diisolasi di asrama haji, dan lainnya dirawat di berbagai rumah sakit rujukan. Kini, banyak warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu memiliki gejala.
Berdasarkan catatan Satuan Tugas, pada Senin (28/6), terdapat tambahan 162 warga terpapar virus corona, dan 126 di antaranya bergejala. Wali Kota mengatakan, apabila asrama haji digunakan untuk warga positif Covid-19 yang bergejala, maka yang tanpa gejala akan dipindahkan ke beberapa rumah susun.
"Kita harus siapkan tenaga kesehatan, seolah-olah rumah sakit. Kita perlu dukungan pemerintah provinsi, karena tidak mungkin alat rumah sakit dipindahkan," kata dia.
Ia akan menyurati Pemprov Kepri untuk meminta bantuan alat kesehatan dan tenaga kesehatan. Sementara itu, berdasarkan data keterisian rumah sakit, bed occupancy rate fasilitas isolasi mencapai 87,88 persen. Sedangkan BOR untuk ICU, mencapai 73,66 persen.