IHRAM.CO.ID, PADANG -- Masjid Raya Sumatera Barat diproyeksikan menjadi pusat pembelajaran Adat Basandi Syarak (ABS) Syarak Basandi Kitabullah (SBK) untuk menunjang peningkatan tata kehidupan masyarakat.
"Ke depan Ninik Mamak serta Bundo Kandung bisa memberikan pemahaman ABS SBK pada masyarakat di Masjid Raya Sumbar," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Selasa (29/6).
Ia mengatakan peran Ninik Mamak dan Bundo Kanduang sangat besar. Selain untuk menjaga kelestarian nilai-nilai luhur Budaya Minangkabau juga untuk menjaga agar generasi muda tidak lepas dari nilai-nilai itu.
Ada banyak ancaman yang datang pada generasi muda diantaranya serbuan budaya asing dengan pergaulan bebas hingga narkoba. Kurangnya pengawasan dari orang tua dan para pemangku adat akan membuat generasi muda kian mudah terjerembab dalam pengaruh negatif tersebut. Di situlah salah satu peran Ninik Mamak dan Bundo Kanduang untuk mengantisipasi ancaman degradasi moral dikarenakan rendahnya pemahaman adat agama.
Karena itu Audy menilai perlu ada upaya peningkatan kapasitas SDM bagi ninik mamak agar tetap menjadi "pagar" menjaga masa depan generasi muda melalui transfer nilai-nilai budaya Minangkabau. Lebih jauh ia mengatakan Budaya Minangkabau yang unik dalam konteks saat ini, harus bisa menggerakkan bidang lain terutama perekonomian melalui pariwisata.
Budaya menjadi salah satu daya tarik ke dua daerah itu sehingga wisatawan berdatangan untuk melihat secara langsung kearifan lokal yang berkembang di tengah masyarakat itu. Budaya Minangkabau juga memiliki keunikan yang tidak dimiliki suku lain di dunia sehingga potensinya untuk menggerakkan ekonomi menjadi sangat besar.