Tarekat Suhravardi
Tarekat suhravardi para sufi didirikan oleh Syaikh Shahabuddin Suhravardi di Bagdad. Beberapa muridnya datang ke India dan mengajarkan filsafat tasawuf di sini. Tarekat Suhravardi para sufi menjadi populer di bagian Barat Laut India. Orang pertama yang populer dari tarekat Suhravardi adalah Syekh Bahauddin Zakariya yang menetap di Multan. Syekh Bahauddin Zakariya berbeda dari wali Chisti dalam beberapa hal. Dia tidak memperhatikan kesederhanaan. Dia menjalani kehidupan yang nyaman dan menerima kekayaan dan tanah dari murid-muridnya yang kaya. Dia menekankan bentuk eksternal Islam.
Tarekat Qadri
Qadrisilsilah sangat populer di Punjab. Syaikh Abdul Qadir dan anak-anaknya adalah pendukung Mughal di bawah Akbar. Ini mendukung konsep Wahadat al Wajud (doktrin ini mendalilkan bahwa Tuhan dan ciptaan-Nya adalah satu). Di antara para sufi terkenal dari tarekat ini adalah Miyan Mir yang telah mendaftarkan Putri Mughal Jahanara dan saudaranya Dara Shikoh sebagai muridnya.
Tarekat Naqsybandi
Tarekat Sufi Naqsybandi diperkenalkan di India oleh Khwaja Baqi Billah. Perintah ini menekankan ketaatan pada hukum Syariah dan mencela semua inovasi yang ditambahkan kemudian ke doktrin Islam. Penggantinya adalah Syaikh Ahmed Sirhindi.
Khawaja Baqi Billah menentang mendengarkan Sama (musik religi) dan praktik ziarah ke makam para wali. Dia menentang interaksi dengan umat Hindu dan Syiah. Dia mengkritik penarikan Jizyah dan larangan penyembelihan sapi. Dia mempertahankan bahwa hubungan antara manusia dan Tuhan adalah hubungan antara budak dan tuan dan bukan hubungan pecinta dan yang dicintai. Ia berusaha menyelaraskan antara doktrin tasawuf dan ajaran Islam.
Kontribusi para sufi India kepada masyarakat terletak pada perjuangan mereka berdedikasi untuk menemukan kesatuan bagi elemen-elemen heterogen dalam masyarakat. Mereka menghargai pola multi-ras, multi-agama dan multibahasa masyarakat India.
Upaya mereka diarahkan pada terciptanya tatanan sosial yang sehat bebas dari pertikaian, perselisihan dan konflik. Seperti orang-orang suci Bhakti yang terlibat dalam meruntuhkan penghalang dalam agama Hindu, para Sufi juga menanamkan pandangan liberal baru dalam Islam. Interaksi antara Bhakti awal dan Ide Sufi meletakkan dasar bagi gerakan-gerakan yang lebih liberal pada abad ke-15.