Rabu 30 Jun 2021 21:39 WIB

Solo Tunda Sekolah Tatap Muka

Sekolah tatap muka di Solo ditunda.

Rep: Binti Sholikhah/ Red: Muhammad Hafil
Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMAN 8 Jalan Solontongan, Kota Bandung, Selasa (15/6). Sekda Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menilai sejumlah sekolah telah memahami persyaratan PTMT. Selain itu, Ema meminta pihak sekolah untuk tetap menjalin koordinasi dengan tim monitoring dan evaluasi (Monev) aparat kewilayahan dan puskesmas, sehingga jika terjadi sesuatu bisa ditangani dengan baik.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMAN 8 Jalan Solontongan, Kota Bandung, Selasa (15/6). Sekda Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menilai sejumlah sekolah telah memahami persyaratan PTMT. Selain itu, Ema meminta pihak sekolah untuk tetap menjalin koordinasi dengan tim monitoring dan evaluasi (Monev) aparat kewilayahan dan puskesmas, sehingga jika terjadi sesuatu bisa ditangani dengan baik.

IHRAM.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menunda sekolah tatap muka lantaran kasus penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat. Pemkot bakal menunggu kondisi penyebaran Covid-19 terkendali sebelum memulai pertemuan tatap muka (PTM) untuk anak-anak sekolah.

"Keadaannya seperti ini, terpaksa ditunda dulu. Yang jelas kita komitmen agar anak-anak bisa sekolah dengan nyaman," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, kepada wartawan, Rabu (30/6).

Baca Juga

Beberapa hari lalu, Gibran masih menyatakan optimistis PTM bakal dimulai pada tahun ajaran baru Juli mendatang. Bahkan, Pemkot berencana melakukan vaksinasi Covid-19 kepada siswa SMA yang berusia di atas 18 tahun. Namun hingga akhir Juni, angka penyebaran Covid-19 belum menurun.

"Nanti kan sudah ada instruksi untuk memvaksin anak usia 12-17 tahun. Kita tunda dulu lah. Nanti ada simulasi," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19, Ahyani, mengatakan, Pemkot memang berencana menunda PTM sementara waktu. Saat ini, sekolah-sekolah sudah dibatasi. Pemkot juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.

"Kalau melihat kasus seperti ini tetap waspada tidak melakukan PTM dulu. Melihat angka seperti ini kita harus hati-hati melindungi anak-anak," kata Ahyani, Selasa (29/6).

Ahyani memprediksi penundaan PTM sekitar satu bulan atau dua periode pemberlakukan Surat Edaran (SE) PPKM Mikro.

"Kemungkinan ditundanya kalau melihat prediksi tidak hanya satu periode pemberlakuan SE PPKM Mikro, paling tidak dua periode lah melihat angka penularan. Mudah-mudahan dua bulan sudah bisa turun lagi, kembali seperti angka terpapar masih di bawah 100 per hari," terang

Artinya, PTM belum bisa dilakukan pada permulaan tahun ajaran baru. Meski demikian, Ahyani menyatakan pembelajaran masih tetap bisa dilakukan secara daring.

Meski demikian, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo tersebut menilai penundaan PTM juga memiliki risiko, misalnya anak-anak ketika di rumah justru berkeliaran tidak terkendali. Hal itu berisiko menularkan Covid-19.

Padahal, selama ini penularan Covid-19 pada siswa yang berasal dari interaksi di sekolah belum ada.

"Sumber penularan karena belajar luring di sekolah sampai sekarang belum ada. Hasil survei yang dilakukan surveilans penularan karena keluarga, anggota keluarga pulang dari bepergian atau ada saudara yang datang dari luar kota. Tidak berasal dari interaksi waktu PTM di sekolah," ungkapnya.

Penyelenggaraan PTM juga dinilai menjadi solusi mencegah penyebaran Covid-19. Sebab, selama di sekolah justru anak-anak disiplin menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, penyelenggaraan PTM juga bisa menjadi sarana membiasakan anak-anak disiplin protokol kesehatan.

"Tapi dengan kondisi sekarang kami memulai PTM riskan. Makanya kami berharap kasusnya turun seperti dulu di bawah 100 per hari," pungkasnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Rabu (30/6) secara kumulatif mencapai 13.925 dengan kasus aktif sebanyak 2.180 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 1.944 orang isolasi mandiri/terpusat dan 236 pasien menjalani perawatan. Sedangkan 11.110 orang telah dinyatakan sembuh/pulang, serta 635 orang meninggal dunia. Pada Rabu, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 284 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement