IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Mesir mengalami defisit neraca berjalan dua kali lipat dalam sembilan bulan pertama tahun fiskal 2020-2021. Seperti dilansir Arab News pada Kamis (1/7), hal ini disebabkan karena pendapatan pariwisata negara itu merosot tajam dikarenakan pembatasan perjalanan selama pandemi Covid-19.
Defisit meningkat sebesar 82 persen menjadi 13,3 miliar dolar dalam 9 bulan hingga akhir Maret. Mengutip data Bank Sentral Mesir. Total surplus neraca pembayaran pada periode tersebut adalah 1,8 miliar dolar.
Bank mengaitkan peningkatan defisit dengan penurunan pendapatan pariwisata menjadi 3,1 miliar dolar, dibandingkan dengan 9,6 miliar dolar pada periode fiskal yang sama.
Aliran investasi asing langsung (FDI) bersih ke Mesir selama periode tersebut turun 19,3 persen menjadi 4,8 miliar dolar, sementara pendapatan transportasi, termasuk Terusan Suez, turun 12 persen menjadi 5,5 miliar dolar. Pengiriman uang dari pekerja di luar negeri naik menjadi 23,4 miliar dolar dari 21,5 miliar dolar