IHRAM.CO.ID, BANGKOK -- Menteri Pariwisata Thailand Piphat Ratchakit Prakarn mengatakan ekonomi lokal yang sangat kurang saat ini membutuhkan bantuan dari para turis. Membuka resor di pulau Thailand ia sebut menjadi salah satu solusi meski pandemi Covid-19 sedang berlangsung.
"Phuket saat ini sangat cocok untuk bepergian," kata Phiphat dikutip UPI, Jumat (2/7).
Dia menambahkan, menilik infeksi nasional, Thailand belum siap membuka seluruh wilayahnya. Namun demikian, jika hanya memfokuskan pada Phuket, dirinya yakin bisa membuka dan mengamankannya 100 persen.
Rencana ‘Kotak Pasir Phuket’ yang diluncurkan Kamis kemarin di Thailand, bertujuan membawa para pelancong yang telah divaksinasi dari beberapa negara. Di antaranya adalah Abu Dhabi, Doha, Tel Aviv, dan Singapura.
Menurut Phiphat, Thailand memperoleh sekitar 93,7 miliar dolar AS dari pariwisata domestik dan internasional pada 2019. Kendati demikian, jumlah itu turun menjadi sekitar 25 miliar miliar dolar AS tahun lalu. Untuk mengantisipasinya, rencana terbaru itu, ia sebut bisa mendatangkan sekitar 100 ribu turis ke Phuket dalam tiga bulan ke depan.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha, yang menghadiri pembukaan kembali Kamis lalu, mengatakan dia ingin seluruh negeri dibuka kembali untuk pariwisata internasional pada pertengahan Oktober.
Pembukaan Phuket dari dunia luar itu dilakukan setelah vaksinasi mulai fokus di pulau tersebut. Diketahui, lebih dari 80 persen penduduk pulau itu telah diinokulasi setidaknya satu dosis. Sedangkan sekitar 65 persennya telah divaksinasi penuh hingga Rabu lalu.
Meski sudah bisa dibuka untuk wisatawan, para pelancong tetap bisa berpergian dari dan ke Phuket. Asalkan, mereka tinggal di pulau itu selama 14 hari sebelum pindah destinasi lain di Thailand. Bukti yang diperlukan para pelancong adalah bukti asuransi, hasil tes Covid-19 negatif dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan dan sertifikasi vaksinasi.