IHRAM.CO.ID, TEHERAN — Upaya perdamaian antara Afghanistan dan Taliban terus bergulir, usai ditariknya pasukan Amerika Serikat (AS).
Delegasi dari kedua belah pihak melakukan pertemuan di Teheran, Iran, Rabu (7/7). Pertemuan berlangsung saat Taliban mulai menguasai daerah utara Afghanistan pasca ditariknya pasukan Amerika Serikat (AS).
Kabar mengenai pertemuan delegasi Taliban dan Pemerintah Afghanistan diumumkan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. “Hari ini rakyat dan pemimpin politik Afghanistan harus membuat keputusan sulit untuk masa depan negara mereka,” kata Zarif, dikutip laman Al Arabiya.
Delegasi Taliban dipimpin negosiator Sher Mohammad Abbas Stanikzai. Sementara Afghanistan mengutus Wakil Presiden Younus Qannoni. Pada Selasa (6/7) lalu, otoritas keamanan Afghanistan berjanji merebut kembali daerah-daerah yang baru saja dikuasai Taliban.
Akhir pekan lalu, lebih dari seribu personel keamanan Afghanistan melarikan diri ke perbatasan Tajikistan. Hal itu terjadi saat kelompok Taliban mulai menguasai wilayah utara Afghanistan pascapenarikan personel tentara Amerika Serikat dari negara tersebut.
Taliban mengambil alih enam distrik utama di provinsi utara Badakshan yang berbatasan dengan Cina dan Tajikistan pada Ahad (4/7). Setelah hal itu terjadi, sebanyak 1.037 prajurit Afghanistan dilaporkan melarikan diri melintasi perbatasan dengan izin Tajikistan.
Seorang pejabat senior Afghanistan mengonfirmasi tentang adanya pasukan yang melarikan diri ke perbatasan Tajikistan. Namun ia mengklaim jumlahnya hanya ratusan dan tak tahu angka pastinya. “Taliban memotong semua jalan, dan orang-orang ini tidak punya tempat untuk pergi selain menyeberangi perbatasan,” ucapnya pada Senin (5/7).
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon membahas perkembangan tersebut via telepon. Rakhmon mengutarakan keprihatinan tentang adanya “penyeberangan paksa” oleh anggota pasukan keamanan Afghanistan. “Perhatian khusus diberikan kepada eskalasi situasi di wilayah utara Afghanistan yang berdekatan dengan Tajikistan,” kata kantor kepresidenan Tajikistan dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, telah terdapat ratusan anggota pasukan keamanan Afghanistan yang melarikan diri dari wilayah utara negara tersebut. Hal itu sehubungan dengan keagresifan Taliban dalam merebut daerah-daerah di sana. Namun jumlah pasukan keamanan yang kabur pada Ahad lalu merupakan terbesar yang dikonfirmasi.
Konflik Afghanistan dengan Taliban telah berlangsung selama dua dekade, yakni sejak 2001. Peperang tersebut diperkirakan telah memakan setidaknya 47.600 korban jiwa.