IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengharapkan bantuan para ulama untuk terus menjaga umat di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya untuk terus mengingatkan umat untuk menjaga diri dari penyebaran Covid-19.
"Saya mohon bantuan para ulama untuk menjaga diri dan umat dari wabah, dalam rangka himayatul ummah (menjaga umat) dan juga hifdzun nafs (menjaga jiwa), karena ini menjadi kewajiban kita semua,” kata Wapres dalam siaran persnya saat menerima Pengurus Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN), Kamis (8/7).
Wapres menilai ulama JATMAN memiliki peran penting dan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan menjaga umat, baik dari gangguan lahiriah maupun batiniah.
Salah satu gangguan yang dihadapi saat ini adalah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang telah menimbulkan banyak korban. Untuk itu, diharapkan JATMAN dapat turut mendukung upaya pemerintah menjaga umat dari penularan wabah Covid-19.
Apalagi pandemi Covid19 yang sudah dalam keadaan sangat bahaya, bahaya umum, bahkan menjadi bahaya global.
“Bahaya Covid-19 ini sudah sangat diyakini bukan saja di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Padahal kan menurut para ulama, menangkal dan menjaga diri dari bahaya itu termasuk sesuatu yang diwajibkan," ujar Kiai Ma'ruf.
Selain itu, Wapres kita berharap peran ulama menjaga umat dari banjir informasi yang cenderung lebih banyak informasi yang buruk, bohong (hoaks), fitnah, ataupun yang bersifat adu domba. Informasi tersebut muncul berseliweran yang dapat menimbulkan terjadinya disinformasi dan berita-berita yang dapat menimbulkan kebingungan.
“Banyak orang memanfaatkan kebingungan masyarakat untuk menyesatkan mereka, bikin mereka sesat, bikin mereka ragu, bikin ketidakpercayaan, dan konflik. Ini penting perannya dalam membangun manusia yang unggul,” kata Wapres.
Untuk itulah, Wapres meminta para ulama JATMAN turut berperan dalam menjaga umat dari penyebaran berita dan informasi hoaks yang kerap kali mengaburkan kebenaran dan menyesatkan.
“Kyai-kyai, ulama-ulama rabbaniyyin yang awas-awas itulah yang kita butuhkan, yang bisa kontak langsung dengan Allah, yang sudah bisa menerima ilham-ilham, ini yang diperlukan sekarang. Dan, memang Allah memerintahkan kepada kita agar mengajak masyarakat supaya cermat untuk memilah, harus tabayyun dulu," katanya.
Wapres juga menyinggung rencana penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) ke-36 JATMAN, dan berharap munas yang akan digelar dapat berjalan dengan sukses dan lancar.
Sebelumnya, para pengurus JATMAN melaporkan persiapan munas yang akan digelar di Bengkulu pada Agustus 2021 mendatang akan mengangkat tema “Membumikan akhlak thoriqoh untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.
"JATMAN sangat mengharapkan kehadiran Presiden dan Wakil Presiden untuk membuka atau menutup munas tersebut," harap Wakil Rois Am Ali Mas’adi.