IHRAM.CO.ID,JAKARTA—Ketua Bidang Kesehatan PP Muhammadiyah, dr Agus Taufiqurrahman mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat merupakan upaya untuk mengendalikan mobilitas dan mencegah kerumunan yang merupakan penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia. Melalui PPKM Darurat ini, dia meminta masyarakat meningkatkan kesadaran dan ketertiban dalam mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
“Karena jumlah kasus di Indonesia itu luar biasa banyak, angka di atas 40 ribu itu angka yang tidak sedikit, apalagi jumlah pasien covid yang dirawat juga membuat banyak rumah sakit kewalahan, ditambah menipisnya ketersediaan tenaga medis, ruang inap, obat-obatan dan oksigen,” ujarnya kepada Republika, Selasa (13/7).
“Sebagai warga negara yang baik tentu kita ingin agar pandemi segera teratasi, maka melalui PPKM darurat ini, mari kita jalani dengan baik dan tertib. Bersamaan dengan itu kita berharap semoga pasien yang masih berjuang segera ditangani dengan baik, suplai obat-obat an dan oksigen juga semoga cepat bertambah, dan disini lah peran penting masyarakat untuk saling mendukung untuk menghadapi pandemi,” sambungnya.
Meski telah diberlakukan sejak 3 Juli lalu, PPKM Darurat belum dapat dinilai keberhasilan dan keefektifannya dalam menekan angka penyebaran, kata Agus. Menurutnya, diperlukan waktu lebih untuk melakukan evaluasi dan peninjauan keberhasilan PPKM Darurat, mengingat jumlah kasus saat ini merupakan bawaan dari kasus sebelum pemberlakuan PPKM.
Kepala Departemen Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia itu meminta seluruh pihak untuk bijak dalam menghadapi pandemi, tidak takut berlebihan atau justru abai dan menganggap remeh. Dia juga meminta masyarakat untuk meningkatkan literasi yang benar tentang Covid-19 dan menghindari segala informasi menyesatkan yang berseliweran di media sosial.
“Sejak awal, kita diminta untuk bijak dalam menghadapi pandemi, tidak perlu takut berlebihan begitu juga abai atau meremehkan corona, karena kita semua tau bahwa korban covid semakin banyak tapi masih ada yang mengganggap bahwa angka kematian itu sebagai angka statistik semata, bahkan masih ada yang meremehkan,” ujarnya.
“Ingat, satu jiwa harus tetap diselamatkan! Maka, jangan remehkan kematian yang telah lebih dari 60.000 ini,” sambungnya, menghimbau agar masyarakat dapat menjalanin PPKM Darurat dengan tertib dan bersama meningkatkan semangat tolong menolong (ta’awun) terhadap sesama.
“Jadikan pandemi ini kesempatan untuk memperbanyak amalan sholeh, meningkatkan perhatian dan kepedulian kepada mereka yang Terdampak karena ini adalah bagian dari jihad kemanusiaan,” pungkasnya.