IHRAM.CO.ID,MAKKAH -- Nisreen Hakim dan temannya Ashwaq Al-Hazmi merupakan pendiri Jeddah Cycling Ladies. Bersama anggota klub, mereka berupaya mengayuh sepeda menempuh jarak lebih dari 100 km dan ikut serta dalam perlombaan yang ada.
Dia dan teman-temannya telah melakukan perjalanan dari tepi pantai, melalui danau ke distrik Al-Balad yang bersejarah dan kembali ke titik awal. Anggota tim berkendara selama 90 menit setiap hari.
Dilansir di Arab News, Rabu (14/7), saat masih berusia anak-anak, Hakim kerap menghadiri pertandingan bola basket dan bola voli. Hal ini seolah menanamkan kecintaannya pada olahraga.
"Ayah biasa membawa saya dan adik laki-laki saya melihat pertandingan, seperti bola basket dan bola voli di King Abdul Aziz Sports City di Makkah,” katanya.
Selama pertandingan, ia biasa mendengarkan suara penonton, antusiasme dan dukungan yang ada. Suasana itu dinilai sangat ideal bagi dirinya dan memicu gairah dalam dirinya akan dunia olahraga dan mengikuti pertandingan.
Hakim juga pergi ke Al-Wehda FC di Makkah, di mana dia dan ayahnya ditemani oleh komentator olahraga terkenal seperti Mohammed Ramadan dan Zahid Qudsi.
“Saya selalu bertemu mereka ketika mereka mengunjungi rumah kami. Rumah kami seperti pusat olahraga dari semua jenis dan bentuk. Begitulah cara saya menjadi terikat dengan olahraga sejak kecil," ujar dia.
Olahraga telah membentuk kepribadian dan harga diri Hakim. Bersepeda melambangkan kemandirian baginya dan memiliki dampak positif bagi kesehatan mental.
Ia menyebut sempat terkena masalah keluarga selama beberapa rentang waktu dan kondisi psikologisnya terpengaruh. Hakim merupakan orang yang suka bergerak dan biasa mengendarai sepeda sendirian.
"Saya tidak punya sepeda saat itu, jadi saya biasa menyewa untuk berkeliling dan berlatih bersepeda. Yang paling membantu saya adalah kehadiran orang-orang di Jeddah yang terbuka terhadap budaya dan seni, karena keragaman etnis dan latar belakang," lanjutnya.
Meski sangat menyukai bersepeda, perjalanannya dari pesepeda amatir menjadi pesepeda profesional sungguh melelahkan. Bersepeda memiliki metode profesional yang harus dikuasai dan diilhami oleh pengalaman yang luas.
Hakim sedang berlatih bersepeda sebagai hobi ketika dia bertemu Al-Hazmi dan menyarankan untuk membentuk tim kepada Ashraf Bamatraf, pemimpin tim bersepeda Jeddah kala itu.
Mendengar rencana tersebut, Bamatraf disebut sangat terkesan. Setelahnya, mereka bersama-sama mendirikan klub pengendara sepeda wanita Jeddah.
Hakim lantas mengatakan ia mendapat manfaat dari eksperimen global dalam hal persiapan dan pelatihan bersepeda. Meskipun jalan Saudi tidak dirancang untuk olahraga sepeda, pengendara sepeda di Kerajaan dapat mematuhi prosedur keselamatan seperti mengenakan helm, memiliki lampu dan reflektor, serta menggunakan jalur yang benar.
"Untungnya, anak perempuan sekarang dapat berlatih dengan tim kami yang memiliki kapten wanita untuk menjaga privasi," ujarnya.
Selain mematuhi semua tindakan keselamatan, menurutnya yang paling penting adalah mengenakan helm. Selain itu, ada kursus pelatihan khusus untuk anak perempuan yang tidak bisa naik sepeda. Mereka diajari cara menjaga keseimbangan dan keterampilan dasar lainnya.
Tim sepeda ini kerap bertemu di Sheraton di tepi pantai. Mereka lantas dikelompokkan berdasarkan tingkat kebugaran.
Anggota kelompok dasar akan bersepeda dengan jarak 20 km, sedangkan untuk kelompok kebugaran menengah jaraknya bertambah sejauh 5 km.
Jarak yang harus ditempuh untuk anggota dengan tingkat kebugaran tinggi adalah 30 km. Sebagian besar sesi latihan dilakukan di malam hari dan berangkat dari markas pengendara sepeda Jeddah ke Obhur melalui tepi laut.