Senin 19 Jul 2021 16:46 WIB

Menelusi Jejak Dakwah KH Muhammad Isa Anshari (I)

KH Muhammad Isa Anshari merupakan tokoh yang piawai berpidato di hadapan publik.

Dakwah islamiyah (ilustrasi).
Foto:

Masa Kecil Kiai Isa KH Muhammad Isa Anshari lahir di Maninjau, Agam, Sumatra Barat, pada 1 Juli 1916. Sejak kecil, dia dikenal sebagai pribadi dengan jiwa pejuang dan dibekali dengan pendidikan agama. Ia besar di lingkungan yang religius, sehingga banyak menguasai isu keislaman.

Namun, di samping mempelajari agama dari kedua orang tuanya, Kiai Isa juga menimba ilmu di surau. Ketika remaja, dia sudah aktif di berbagai organisasi keislaman, seperti di Muhammadiyah, Persatuan Pemuda Rakyat Indonesia, dan Indonesia Berparlemen.

Menginjak usia 16 tahun, setelah menyelesaikan pendidikannya di madrasah Islam, ia kemudian merantau ke Kota Bandung untuk mengenyam pendidikan lebih dalam dengan mengikuti berbagai kursus ilmu pengetahuan umum.

Di Bandung inilah semangat pergerakannya kembali ia kembangkan. Di sana dia bergabung dengan organisasi Persatuan Islam (Persis), sehingga cakrawala keislamannya semakin luas. Pada 1953 hingga 1960, Kiai Isa pun diamanatkan menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Persis. Namanya mulai terdengar di kancah perpolitikan nasional.

Dia sukses menggantikan para pendahulunya di Persis, seperti KH Zamzam, KH Muhammad Yunus, Ahmad Hassan, dan Mohammad Natsir. Kiai Isa banyak menorehkan torehan penting dalam sejarah perjalanan Persis. Di antaranya yaitu melakukan reorganisasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement