IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengajak seluruh umat Islam memaknai perayaan Idul Adha sebagai momentum berbagi kebaikan ke sesama.Keteladanan Nabi Ibrahim saat "mengorbankan" anaknya Ismail, menjelaskan kepada umat Islam tentang makna pengorbanan tersebut.
Karena itu, Idul Adha yang berada dalam situasi pandemi COVID-19 hendaknya dimaknai lebih dari sekadar ritual penyembelihan hewan kurban.Namun, justru dapat memperbanyak amal ibadah dengan berbagi kebaikan dan membantu sesama melalui apa yang dimiliki, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pengorbanan terhadap sesama, karena pandemi COVID-19 telah berdampak pada ekonomi dan sosial masyarakat.
Dalam konteks itu, di mana pandemi COVID-19 telah berdampak pada ekonomi masyarakat, maka dua ormas keagamaan besar di Indonesia, yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat Muhammadiyah, seperti dilansir laman https://www.kemenag.go.id/ mengimbau masyarakat menyumbangkan atau menyedekahkan dana kurbannya untuk membantu warga terdampak COVID-19.
"Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak buruk di masyarakat, terutama timbulnya masalah sosial-ekonomi. Oleh karena itu, PBNU mengimbau warga nahdliyinyang memiliki kemampuan secara ekonomi agar mendonasikan dana yang akan dibelikan hewan, untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19," demikian kutipan dari Surat Edaran (SE) PBNU 4162/C.I.34/07/2021, Sabtu (17/7/2021).
Meskipun begitu, dalam SE yang ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada 9 Juli itu juga mempersilakan warga nahdliyinyang mampu, bila ingin tetap membeli hewan kurban serta membantu warga terdampak COVID-19, bisa melaksanakan keduanya, yakni berkurban dan membantu mereka yang terdampak COVID-19.