Fase pertama dibatasi untuk warga negara Saudi dan ekspatriat dari dalam Kerajaan untuk memenuhi 30 persen dari kapasitas masjid. Diperkirakan hanya 6.000 jamaah yang bisa melakukan umrah dan sholat dengan mengenakan masker dan menjaga jarak sosial.
Tahap kedua juga terbatas untuk penduduk setempat, dengan cakupan kapasitas 75 persen. Hal ini hanya memungkinkan 15.000 jamaah dan 40.000 jamaah yang bisa memasuki Masjidil Haram dalam sehari.
Fase terakhir kemudian Kerajaan membuka pintu bagi peziarah dan jamaah dari luar Kerajaan untuk melakukan umrah, yang mencakup 100 persen kapasitas masjid. Hanya 20.000 peziarah, 60.000 jamaah, dan 19.500 pengunjung yang diizinkan masuk ke dalam masjid setiap hari dengan protokol kesehatan yang ketat.