Selasa 20 Jul 2021 10:41 WIB

Jerman Bantah Sistem Peringatan Gagal Tekan Dampak Banjir

Banjir yang terjadi pada Rabu (14/7) lalu menghancurkan sebagian Eropa Barat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Mobil dan truk yang rusak terendam banjir di jalan raya federal B265 di Erftstadt, Jerman, 17 Juli 2021. Sebagian besar wilayah Jerman Barat dilanda hujan lebat dan terus-menerus pada malam hingga Rabu, mengakibatkan banjir bandang lokal yang menghancurkan bangunan dan menyapu mobil .
Foto: EPA-EFE/SASCHA STEINBACH
Mobil dan truk yang rusak terendam banjir di jalan raya federal B265 di Erftstadt, Jerman, 17 Juli 2021. Sebagian besar wilayah Jerman Barat dilanda hujan lebat dan terus-menerus pada malam hingga Rabu, mengakibatkan banjir bandang lokal yang menghancurkan bangunan dan menyapu mobil .

IHRAM.CO.ID, BENDUNGAN STEINBACHTAL -- Menteri Dalam Negeri Jerman membantah kritik yang mengatakan pemerintah gagal memperingatkan masyarakat datangnya banjir yang terjadi pekan lalu. Total kematian negara yang paling terdampak bencana alam terburuk dalam enam dekade ini menjadi 160.

Bencana banjir yang terjadi pada Rabu (14/7) lalu menghancurkan sebagian Eropa Barat. Negara Bagian  Rhineland Palatinate dan North Rhine-Westphalia, Jerman dan sebagian Belgia menjadi wilayah yang paling terdampak. Di distrik Ahrweiler, selatan Cologne, sekitar 117 orang tewas.

Baca Juga

Polisi memperingatkan jumlah total korban tewas tampaknya akan bertambah. Sebab proses pembersihan banjir yang menimbulkan kerugian finansial sebesar 3 miliar euro atau 3,5 miliar dolar AS terus dilakukan.

Tingginya korban tewas menimbulkan pertanyaan mengapa begitu banyak masyarakat yang tidak mengetahui kedatangan banjir badang. Politisi-politisi oposisi mengatakan tingginya korban tewas menunjukkan kegagalan serius pemerintah dalam menghadapi bencana banjir.

Seehofer mengatakan Lembaga Meteorologi Nasional Jerman (DWD) sudah mengeluarkan peringatan ke 16 negara bagian. Sampai tingkat itu distrik dan masyarakat yang memutuskan di level lokal bagaimana mereka merespon bencana.

"Tidak mungkin penanggulangan bencana sepenuhnya dikelola pusat dari satu tempat, anda membutuhkan pengetahuan lokal," katanya, Senin (19/7).

Ia mengatakan kritik mengenai penanggulangan bencana hanya 'retorika kampanye pemilu murahan'. Meteorolog mengatakan kehancuran besar yang ditimbulkan banjir dampak dari perubahan iklim.

Hal ini mungkin dalam mengguncang pemilihan federal bulan September yang hingga kini tidak terlalu banyak membahas perubahan iklim. Dalam kunjungannya ke empat wilayah terdampak bencana Seehofer didampingi badan penanggulangan bencana Jerman, Armin Schuster.

Schuster mengatakan sistem peringatan bencana berfungsi dengan sempurna. Sebelum bencana terjadi sistem itu mengirimkan 150 peringatan banjir. Pihak berwenang mengatakan Bendungan Steinbachtal yang dikunjungi Seehofer sudah stabil kembali dan masyarakat yang berada di tempat pengungsian dapat pulang ke rumah masing-masing.

Proses pembersihan di distrik Ahrweiler masih terus dilakukan tapi masih 170 orang dinyatakan hilang. Diperkirakan mereka berada di daerah yang belum dijangkau pihak berwenang  atau tempatnya belum surut. Tampaknya hanya sedikit yang akan ditemukan masih hidup. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement