Rabu 21 Jul 2021 05:00 WIB

Sumur Zamzam, Sebuah Keajaiban Abadi

Air sumur zamzam selalu bersih, tidak ada lumut, serangga, jamur, atau kotoran lain.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Sumur Zamzam, Sebuah Keajaiban Abadi. Suasana proyek restorasi Sumur Zamzam di Masjidil Haram.
Foto:

Sebagai sumber air utama bagi pengunjung Makkah di zaman dahulu dan bagi para peziarah masa kini, sumur ini tidak pernah berhenti menghasilkan air yang diberkahi bagi umat Islam, kecuali untuk waktu yang singkat. Sumur itu dijaga oleh Abd Al-Muttalib bin Hashim, kakek Nabi Muhammad SAW. Sumur zamzam terus dijaga oleh banyak khalifah Muslim hingga zaman modern ini, ketika berada di bawah perlindungan raja-raja Saudi.

Di masa lalu, sumur suci dilindungi dengan cara yang primitif, tetapi pada akhir pemerintahan Raja Abdullah sebuah lompatan besar telah diambil dalam mengembangkan cara pemeliharaan sumur. Dia mengubah metode pengisian dan pendistribusian air di Dua Masjid Suci. Ia juga memulai Proyek Air Zamzam Raja Abdullah bin Abdul Aziz (KPZW) pada 2013.

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang datang untuk umroh dan haji, permintaan air zamzam juga meningkat pesat. Ini membutuhkan lebih banyak pengembangan untuk sumur. Biaya konstruksi proyek berjumlah lebih dari 700 juta riyal (187 juta dolar AS atau setara dengan Rp 2,7 triliun).

Proyek ini menghilangkan banyak metode lama yang tidak profesional terkait dengan pemompaan, penyaringan, pendistribusian, dan pengisian air. Metode lama diganti dengan teknologi terbaru dan teraman.

Di masa lalu, air dibotolkan secara manual dalam wadah yang berbeda ukuran, tanpa mengikuti proses pembotolan resmi. Hal ini mengakibatkan pencemaran air yang tidak diinginkan. 

photo
Robot digunakan untuk membagikan air zamzam pada jamaah di Masjidil Haram, Makkah. Robot dipakai untuk menerapkan aturan jaga jarak selama pandemi Covid-19. - (Haramain Sharifain)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement