Ihwal kehidupan rumah tangganya, Kiai Ridwan menikah dengan Makiyah pada 1910. Keluarga itu dikaruniai tiga orang anak. Akan tetapi, sang istri kemudian meninggal dunia. Selanjutnya, Kiai Ridwan menikah lagi dengan Siti Aisyah.
Secara nasab, perempuan tersebut masih berhubungan karib dengan sang pendiri NU, KH Abdul Wahab Hasbullah.
Kiai Ridwan Abdullah dikenal sebagai ulama yang dermawan. Ia bahkan selalu membiayai anak-anak yang datang kepa danya untuk menempuh pendidikan di pondok-pondok pesantren. Ia juga kerap menasihati mereka yang hendak menuntut ilmu agar tidak melalaikan masa muda
Di kalangan ulama, Kiai Ridwan dikenal memiliki ilmu pengetahuan agama yang tinggi. Pergaulannya sangat luas dan tidak terbatas pada lingkungan santri saja. Dengan begitu, jangkauan wawasan dan pengalaman yang dimilikinya pun kian luas.
Pada 1962, KH Ridwan Abdullah berpulang ke rahmatullah. Saat itu, usianya mencapai 78 tahun. Jasadnya dikebumikan di kompleks permakaman Tembok, Surabaya, Jawa Timur. Bakat dan keahliannya dalam melukis diwarisi salah seorang putranya, KH Mujib Ridwan.