Dia menjabarkan upaya memperbanyak melalui pembibitan tersebut kini masih mengalami sejumlah kendala salah satunya untuk memperoleh entres pucuk pohon.
"Kalau mangga ini ditanam dari biji biasanya berbuahnya lama bisa 6 tahun, namun bila dari sambung pucuk bisa lebih cepat sekitar 3 tahun, namun memang agak sulit dapat entres karena pohonnya rimbun tinggi dan besar, dan kita masih terus dampingi untuk pembibitan ini," katanya lagi.
Ernawati mengatakan pengembangan varietas mangga asli Lampung tersebut akan terus dilakukan, dengan melihat potensi yang cukup besar dan belum adanya perkebunan khusus untuk pembudidayaan.
"Mangga ini aromanya sangat wangi terutama yang buahnya muda biasa digunakan sebagai bahan membuat sambal khas Lampung seruit, varietas ini juga telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, namun memang saat ini pohon hanya ada di hutan ataupun ladang milik warga," ujarnya pula.