Kamis 22 Jul 2021 10:20 WIB

KH Zainuddin MZ, Kisah Sang Dai Sejuta Umat (II)

Media massa mendaulatnya sebagai Dai Sejuta Umat.

KH Zainuddin MZ
Foto:

Di luar madrasah, dia mengembangkan kemampuan ceramah dengan mengikuti kursus yang diselenggarakan Youth Islamic Study Club (YISC) di Masjid al- Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Pernah pula dia mengikuti pelatihan mubaligh muda di Cisarua, Bogor, yang dihelat Misi Islam Indonesia. Guru-gurunya kian beragam.

Beberapa di antaranya adalah KH Naim, KH Ishak Darwis Jambek, Muhsin Musad, Bayumin, dan M Yusuf. Sementara itu, lingkaran pergaulannya juga makin luas. Salah satu sahabatnya dalam hal ini adalah tokoh muda Nahdlatul Ulama, Subchan ZE. Pada 1973, Zainuddin dan kawan-kawan mendirikan Yayasan Nurul Falah yang concern pada pendidikan Islam.

Beberapa tahun kemudian, namanya makin berkibar sebagai mubaligh Jakarta dan sekitarnya. Banyak panitia acaraacara keagamaan Islam mengundangnya berceramah. Masa Pemilihan Umum (Pemilu) 1977 melejitkan pamornya di tengah umat Islam Tanah Air.

Menjelang pesta demokrasi itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai mendekatinya untuk menjadi seorang juru kampanye. Dia bersahabat baik dengan Ridwan Saidi, yang waktu itu menjadi koordinator kampanye PPP. Sejak 1977 dan pemilu berikutnya, Zainuddin MZ tampil di atas panggungpanggung kampanye partai tersebut.

Jumlah hadiri bisa mencapai puluhan ribu orang. Tambahan pula, penampilan raja dangdut Rhoma Irama makin menarik perhatian massa. Di sinilah KH Zainuddin MZ mulai menyadari betapa besar potensi umat Islam di Tanah Air. Bagaimana kalau puluhan ribu umat itu diajak ke kebaikan, disadarkan dari kealpaan mengabdi kepada Allah, dan merealisasi ukhuwah Islamiyah, kenangnya, seperti dikutip buku Dakwah & Politik(1997).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement