Kamis 22 Jul 2021 10:30 WIB

Mengenal Rute Haji di Masa Lalu

Secara historis, ada tujuh rute ibadah haji utama menuju Mekkah dan Madinah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Kafilah haji berjalan di tengah padang pasir ke Makkah.
Foto:

Semenjak didirikan 10 tahun lalu, program shuttle bus, khususnya, telah meningkatkan kapasitas sekaligus mengurangi kemacetan. Dan, karena topografi pegunungan kota, jaringan 59 jembatan dan 66 terowongan telah dibangun selama empat dekade terakhir untuk menawarkan jalan tambahan bagi kendaraan dan pejalan kaki.

Juru bicara kota Makkah, Raad bin Mohammed Al-Sharif mengatakan, terowongan dan tempat suci kota itu telah dilengkapi dengan sistem komando dan kontrol, serta jaringan pengawasan CCTV terpusat. Hal ini untuk memungkinkan para pejabat memantau dan mengurangi area kemacetan.

Untuk mencegah jamaah menjadi terlalu besar, terutama mengingat ancaman desak-desakan dan kebutuhan untuk menjaga jarak sosial virus corona, para pejabat mengarahkan jamaah untuk berkumpul di empat pintu masuk utama. Di antaranya Al-Taneem, Al-Sharai, pos pemeriksaan Kor dan Al-Shumaisi zona keamanan.

Kesulitan jalan ke Makkah dan Madinah, serta fasilitas yang ditawarkan ketika jamaah tiba dari pelosok dunia Islam yang jauh, telah berkurang selama berabad-abad. Dan cara untuk sampai ke sana telah berubah tanpa bisa dikenali.

Namun demikian, kerinduan spiritual yang sama, membawa para jamaah awal melintasi lautan, gurun dan benua tetap ada hingga hari ini, dan tumbuh setiap tahun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement