Ahad 25 Jul 2021 13:45 WIB

Kisah Calon Haji asal Burma yang Terombang-Ambing di Lautan

Calon Haji asal Burma meninggalkan negaranya pada 1957 dan terdampar di Abu Dhabi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
kapal haji di laut tengah.
Foto: muslimlink.com
kapal haji di laut tengah.

IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Abu Dhabi memiliki kisah bersejarah terkait pelaksanaan haji di masa lalu, yaitu ketika para jamaah haji nyaris tenggelam saat melakukan perjalanan laut untuk menunaikan ibadah haji. Di antara saksi sejarahnya, yakni seorang pria beridentitas 032080 dan wanita yang tercatat sebagai 036559. Nama asli mereka tidak diketahui.

Keduanya adalah bagian dari kelompok yang lebih besar yang terdiri dari 83 pria, wanita, dan anak-anak. Pria yang berasal dari Burma (sekarang Myanmar) itu telah meninggalkan negara itu pada tahun 1957 untuk melakukan haji dan diselamatkan di Abu Dhabi.

Baca Juga

Dalam perahu yang penuh sesak mereka melakukan perjalanan melalui laut, lalu dibuang begitu saja tanpa makanan dan air di pantai yang sepi dan asing. Hanya dengan keajaiban mereka lolos dari kematian. Perahu karet yang penuh sesak itu punya dua pilihan, melintasi Selat Inggris atau tenggelam di Mediterania dari Afrika.

Namun, mereka selamat di Abu Dhabi, pada malam haji 1957. Rombongan itu sebagian besar adalah keluarga yang berasal dari Burma. Mereka adalah Muslim, dari desa-desa dan kota-kota yang dekat dengan apa yang sekarang menjadi perbatasan Bangladesh tetapi dulunya adalah Pakistan Timur.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement