Ahad 25 Jul 2021 13:45 WIB

Kisah Calon Haji asal Burma yang Terombang-Ambing di Lautan

Calon Haji asal Burma meninggalkan negaranya pada 1957 dan terdampar di Abu Dhabi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
kapal haji di laut tengah.
Foto:

Mereka kemudian dibawa ke Abu Dhabi. Secara bertahap, kisah mereka mulai muncul, dilestarikan hari ini, lebih dari 60 tahun kemudian, dalam file arsip dari pemerintah Inggris.

Kelompok itu telah meninggalkan Burma, tempat mereka tinggal di sekitar Maungdow, sebuah kota di seberang perbatasan dari Bangladesh dan dekat dengan kota Cox's Bazaar, yang saat ini termasuk kamp pengungsi Kutupelong, rumah bagi puluhan ribu orang Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar. 

Dari Maungdow mereka menyeberangi perbatasan dan berjalan melalui Chittagong. Di sini mereka dapat menggunakan kartu identitas Burma, daripada paspor untuk membeli tiket di kapal uap British India Line Aronda untuk Karachi.

Setelah menghabiskan seminggu di Karachi, mereka menemukan kapal lain untuk membawa mereka ke Dubai, di mana, dengan negosiasi lebih lanjut, mereka memperoleh jasa nakhoda lokal, atau kapten laut.

Dengan harga tertentu, kapten tersebut setuju untuk membawa mereka dalam dhow-nya (kapal layar tradisional di dunia Arab) ke Qatar, yang seharusnya menjadi salah satu rute darat yang lebih aman ke Mekkah.

Sebaliknya, dia mendaratkan mereka di Khor Al Odaid, bahkan hari ini salah satu bagian paling sedikit penduduknya di Abu Dhabi. Nakhoda dilaporkan telah mengarahkan mereka ke pedalaman dengan kata-kata "Ke Makkah dengan cara itu. Tidak jauh."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement