Senin 26 Jul 2021 12:24 WIB

KH Abdul Manam, Ulama Besar dari Banyuwangi (II-Habis)

KH Abdul Manam mendirikan Pondok Pesantren Minhajut Thullab.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi: Santri belajar di pesantren.
Foto:

IHRAM.CO.ID, Sekitar tahun 1930-an, KH Abdul Manan mendirikan Pondok Pesantren Minhajut Thullab di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sebelumnya, ia sempat di percaya ikut mengajar di Pondok Pesantren Jalen, yang lalu diasuh seorang adik iparnya, Nyai Mawardi.

Menjelang pendirian Pesantren Minhajut Thullab, Mbah Manan sempat berjalan dengan beberapa santrinya. Tujuannya untuk mencari tempat yang tepat untuk mendirikan sebuah pesantren. Mereka mengunjungi berbagai daerah di Banyuwangi, mulai dari Kalibiru, Silirangung, Pesanggaran, Tamansari hingga Sumberberas.

Baca Juga

Di desa yang termasuk daerah Muncar ini, Mbah Manan dan beberapa santrinya berhenti. Sebab, sang alim merasa yakin, inilah lokasi yang cocok untuk berdirinya pondok pesantren yang diinginkan. Lahan tempat berdirinya pesantren ini mulanya adalah milik Haji Sanusi. Ia pun membelinya.

Akhirnya, berdirilah Pondok Pesantren Minha jut Thullab pada 1932. Mbah Manan pun memboyong seluruh keluarga beserta belasan orang santrinya ke sana. Kebanyakan para santri itu pernah belajar kepadanya selama di Pesantren Jalen.

Adanya Pesantren Minhajut Thullab inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Banyuwangi. Melalui pesantren ini pula, Mbah Manan banyak melakukan pengabdian kepada agama dan bangsa.

Kondisi pesantren ini awalnya sangat memprihatinkan. Mulanya, di sana hanya ada sebuah rumah dan musala kecil. Untuk tempat tinggal para santri, terdapat bangunan pondok bambu yang beratap daun alang-alang.

Bagaimanapun keadaannya, hadirnya pesantren ini sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan dakwah Islam di Banyuwangi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement