Senin 26 Jul 2021 13:13 WIB

Krisis Tunisia, Pemerintah Dibubarkan dan Parlemen Dibekukan

Presiden Tunisia Kais Saied membubarkan pemerintah dan membekukan parlemen.

Habib Bourguiba, kota Tunis, Tunisia tampak kosong saat pemberlakuan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran Covid-19 pad 9 Mei 2021. Pemerintah menolak memberlakukan total lockdown karena faktor ekonomi. Kini, sistem kesehatannya ambruk oleh lonjakan kasus Covid-19.
Foto:

Saied, seorang independen tanpa partai, bersumpah akan merombak sistem politik yang rumit dan terjangkit korupsi. Sementara itu, pemilihan parlemen membawa perpecahan karena tak satu pun partai meraih lebih dari seperempat jumlah kursi.

Sengketa atas konstitusi Tunisia semula akan diselesaikan lewat mahkamah konstitusi. Namun, tujuh tahun setelah konstitusi disahkan, mahkamah belum juga dibentuk akibat perselisihan dalam penunjukan para hakim.

Presiden telah terjerat dalam perselisihan politik dengan PM Mechichi selama lebih dari setahun, ketika negara itu bergulat dengan krisis ekonomi, kegentingan finansial, dan kegagalan penanganan pandemi COVID-19.

Berdasarkan konstitusi, presiden hanya memiliki tanggung jawab langsung atas urusan luar negeri dan militer. Namun setelah terjadi kekisruhan dalam pelaksanaan vaksinasi pekan lalu, dia meminta militer untuk mengambil alih penanganan pandemi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement