Selasa 27 Jul 2021 18:58 WIB

KH Saleh Darat, Guru Pesantren-Pesantren (II-Habis)

KH Saleh Darat dijuluki sebagai guru pesantren-pesantren.

Ilustrasi Pesantren
Foto:

Pakar kajian Islam, Martin van Bruinessen, menggolongkan nama KH Saleh Darat sebagai ulama terkemuka di Nusantara abad ke-19. Julukan sang kiai adalah juga Imam Ghazali Kecil. Hal ini lantaran dia berupaya merangkul syariat dan tasawuf ke dalam tradisi Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Upaya yang sama telah dirintis sang hujatul Islam, Imam Ghazali. Memang, KH Saleh Darat dalam hal ini tidak sekadar menjembatani jurang di antara keduanya. Dia pernah berpendapat bahwa seseorang harus memahami terlebih dahulu syariat, baru kemudian mendalami tarekat. Artinya, Alquran dan Sunnah mesti menjadi landasan yang paling utama.

KH Saleh Darat merupakan alim sufi. Namun, dia juga dikenang sebagai tokoh pejuang kemerdekaan. Kepada masyarakat, dia mengimbau agar tidak menjalin kerja sama dengan Belanda. Bahkan, dalam sebuah fatwanya ditegaskan bahwa seorang Muslim akan menjadi murtad bila sengaja berkomplot atau meniru perbuatan kaum kafir.

 

Penegasan ini termuat antara lain dalam kitabnya, Majmu'at Syari'at al-Kafiyat li al-Awam. Belakangan, karya KH Saleh Darat ini menginspirasi KH Hasyim Asy'ari saat menggelorakan jihad akbar melawan Sekutu dan Belanda yang hendak menjajah kembali Republik Indonesia pada 1945. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement