Syekh Thayyib Umar pernah menulis syair sindiran terhadap para santri dalam majalah Al-Munir yang terbit 1912. Berikut syairnya:
Jangan diikut masa yang lata
Menuntut ilmu suatu mata
Sekadar fiqih hanya dicinta
Sehabis umur sendi anggota Habislah masa fiqih tak terang Rupa yang sungguh berupa karang
Awaklah faqih disangka orang Ilmu yang tahqiq dapatnya jarang
Adapun masa dahulu hari Ilmu dituntut pemagar diri
Sekadar bergelar faqih dan kari
Untuk pelepas rodi negeri Lebih-lebih di Minangkabau
Guru masyaikh pandai mengimbau
Ditipunya awam seperti kerbau Ke dalam khalwat banyak terambau
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement