Runtuhnya Jalan Sutra dan perubahan peta politik dunia menyebabkan ikat Uzbek tenggelam. Apalagi kemudian wilayah ini masuk dalam Uni Soviet, yang memonopoli penjualan kain-kain dari wilayah ini.
Di sisi lain, ikat menjadi mudah diakses oleh publik, desainnya disederhanakan, dan pewarna sintetis diperkenalkan.
Kedatangan para pedagang Belanda dari Asia Tenggara, penjelajah Spanyol di Amerika Selatan, dan dari para pelancong membuat tenun ikat dengan beragam model dan warna mudah dijumpai di mana-mana di negaranegara Eropa.
Pada abad ke-18, Prancis menjadi negara pertama yang mendesain tenun ikat sendiri, yang dikenal sebagai chiné à la branche taffeta.
sumber : Republika
Advertisement