Kamis 29 Jul 2021 03:10 WIB

Muslimah Prancis Ungkap Diskriminasi yang Dialami di Masa Ke

Seorang wanita Muslim Prancis mengungkapkan pengalamannya terkait Islamofobia.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslim Prancis

Aisyah adalah seorang siswi teladan sampai pada titik dia menolak untuk melepas jilbabnya. Padahal dia selalu hadir ke sekolah, tidak pernah terlambat. Namun, ia harus tetap menghadapi komite disiplin sekolah.

"Saya ingat mereka mencoba mengintimidasi kami, mereka memberi tahu kami bahwa kami tidak berada di Iran. Aku tidak tahu apa artinya itu. Mereka menuduh kami sebagai bagian dari FIS (gerakan perlawanan Aljazair), tetapi saya orang Maroko," katanya.

Aisyah dipaksa datang ke sekolah, tetapi dilarang mengikuti pelajaran. Dia tidak diizinkan keluar ke taman bermain untuk bergaul dengan siswa lain. Ia hanya punya waktu lima menit untuk istirahat. Ini berlangsung selama berbulan-bulan.

"Mereka secara permanen mengecualikan saya. Kelompok Muslim lokal dan masjid menyuruh saya untuk melepas jilbab saya, tapi saya menolak. Bagi saya, rasanya seperti meminta saya untuk telanjang. Saya merasa dilanggar oleh permintaan untuk menanggalkan pakaian. Saya secara alami adalah orang yang sangat sederhana. Saya berusia 14 tahun dan harus mendidik diri sendiri di rumah melalui pembelajaran jarak jauh," ungkapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement