IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, sampai saat ini pemerintah RI belum menerima pemberitahuan secara resmi dari pemerintah saudi terkait pelaksanaan umroh dan haji. Sebelumnya akun media sosial twitter Harimain Assyarifain mengumumkan bahwa Saudi membuka umroh 1 Muharam/10 Agustus 2021.
"Untuk berita dari twitter Haramain Sharifain, itu benar dari harimain Assyarifain, namun bukan akun official Pemerintah Saudi," kata Budi Sylvana kepada Republika, Kamis (29/7).
Ia mengatakan kabar tersebut harus diklarifikasi ke kerajaan Saudi. Oleh karena itu, pemerintah sedang mendapatkan informasi lanjutan terkait hal tersebut. Budi mengatakan, meski informasi itu diumumkan bukan oleh akun resmi Pemerintah Arab Saudi, pemerintah melalui Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri tetap mempersiapkan keperluan umroh.
"Kita tetap mempersiapkan skenario penyelenggaraan ibadah umroh saat masa pandemi, terutama terkait karantina, vaksinasi, peneriksaan PCR, protokol kesehatan dan hal-hal teknis lainnya," katanya.
Budi mengatakan berdasarkan website resmi Pemerintah Arab Saudi eservices.moh.gov.sa, vaksin sinovac sudah diakui secara resmi oleh Pemerintah Saudi. Sebelumnya vaksin yang diakui dan digunakan oleh Arab Saudi, yaitu Pfizer, Astra Zanecca, Johnson & Johnson atau moderna.
Ia pun meminta semua pihak menunggu informasi dari Kementerian Agama terkait ibadah umroh.
"Kita tunggu saja informasi dari Kementerian Agama sebagai leading sector penyelenggaran umroh dan haji," katanya.