IHRAM.CO.ID, SINJAR – Naif Khalaf Qassim (35 tahun) membiarkan anjingnya yang berusia delapan tahun berjenis Branco melintasi tanah di dataran luas Sinjar, Irak utara. Branco telah melacak ranjau kelompok ISIS di bawah tanah. Beberapa terungkap adanya alat peledak improvisasi (IED) yang dikenal sebagai VS500.
VS500 adalah salah satu dari ribuan ranjau yang dilakukan oleh ISIS. Dengan adanya ranjau tersebut membuat para pekerja terpaksa membuat versi ranjau darat VS50 buatan Italia yang berisi sekitar 100 gram bahan peledak. Para penyelidik menyebut ranjau ini VS500 karena ukurannya sepuluh kali lipat dan dikemas dengan bahan peledak hingga 15 kilogram. Ledakan yang dihasilkan bisa menghancurkan kendaraan lapis baja.
Branco dilatih untuk mengendus ke depan dan berhenti jika dia mencium bau tempat adanya ranjau. Branco dikenal yang paling mahir dalam membedakan aroma. “Saya tahu Branco akan menemukan IED. Saya percaya pada kemampuannya. Dia lebih dari seorang teman bagiku daripada seekor anjing,” kata Naif.
Empat tahun lalu, pasukan Irak berhasil merebut benteng terakhir yang ditinggalkan ISIS sekitar Tal Afar. Bendera Irak dikibarkan di benteng bersejarah Ottoman di jantung kota. Perang mungkin telah berakhir pada akhir Agustus 2017 tapi pasukan ISIS yang mundur tinggal di kota-kota, desa-desa, dan pedesaan daerah Sinjar bersama IED. Tugas untuk membersihkan wilayah itu masih jauh dari selesai.
Untuk mengatasi ini, digunakan anjing pelacak seperti Branco. Mines Advisory Group (MAG) yang berbasis di Inggris telah bekerja di Irak utara selama tiga dekade. Sejak Juni 2020 hingga Juni 2021 tim anjing Irak telah menemukan dan menghancurkan 3.540 ranjau darat dan sisa-sisa bahan peledak perang termasuk 670 ranjau improvisasi dan 148 perangkat improvisasi lainnya.
Sekarang MAG telah mulai program khusus untuk lebih mendeteksi bahan peledak yang digunakan oleh ISIS dan kelompok non-negara lainnya. Anjing biasanya dilatih untuk mengendus bahan peledak, terutama TNT tapi anjing IED mengambil langkah lebih jauh. Dilatih di Bosnia-Herzegovina, hidung mereka juga terbiasa dengan karet, logam, dan baterai.
Material tersebut adalah kunci di mana bahan peledak sering diimprovisasi dari barang-barang domestik seperti panci dan ceret dengan detonator dan baterai. Melatih anjing untuk fokus pada rentang aroma yang lebih luas memungkinkan lebih banyak peluang untuk mendeteksi anomali di bawah permukaan.
Namun, program untuk anjing pelacak sampai sekarang dibatasi karena pandemi Covid-19 dan kesulitan bernegosiasi dengan pemerintah di Sinjar. Biasanya, anjing-anjing mulai bekerja pada pukul 05.00 pagi sehingga mereka bisa selesai lebih cepat. Sementara untuk pawing anjing berasal dari komunitas Yazidi.
Selain Naif, ada pula Vian Khaider Khalaf (26 tahun) yang bekerja sebagai pawang anjing untuk menghidupi keluarganya di Sinuni. “Saya melarikan diri dari keluarga saya pada tahun 2014 ketika ISIS datang. Saya masih memiliki keluarga di kamp IDP (pengungsi internal) di Kurdistan. Keluarga saya takut pada saya, tentu saja. Tapi mereka bangga dengan saya dan melihat saya bekerja keras dan berani,” kata Khalaf.
Khalaf telah bekerja dengan anjingnya, X-Lang sejak mulai dengan MAG. Setelah giliran kerja mereka di ladang, pawang dan anjing menghabiskan sisa hari bersama, sering kali di sekitar kolam di pangkalan.
Dilansir The Guardian, Kamis (29/7), Pengawas Tim Salam Rasho yang merupakan mantan bintara militer Kurdistan juga seorang Yazidi dan telah melihat kehancuran komunitasnya. “Tujuan kami adalah mengembalikan orang ke tanah mereka dan membuat orang bertani lagi,” kata Salam.
Manfaat nyata dari anjing adalah mereka dapat menjangkau area yang luas lebih cepat daripada manusia sekitar 1.500 meter persegi sehari. Keberhasilan penyebaran Irak berarti bahwa MAG meningkatkan pelatihan anjing IED dan bahkan naik ke tingkat berikutnya. Ini menyempurnakan program sehingga anjing juga dapat digunakan untuk membantu membersihkan rumah yang terperangkap jebakan.
Membersihkan Irak dari ranjau adalah tugas yang akan memakan waktu bertahun-tahun lagi tapi setidaknya sekarang tanah itu dibebaskan dari cengkeraman ISIS dengan kecepatan yang lebih cepat daripada sebelumnya berkat Branco, X-Lang, dan peran anjing-anjing lainnya.