Ahad 01 Aug 2021 01:58 WIB

Bolehkah Wali Jabir Menjodohkan Anak Secara Paksa?

Wali Jabir memilih hak menentukan pilihan jodoh anak atau cucu perempuannya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Wali Jabir ilustrasi
Foto: ANTARA/Fauzan
Wali Jabir ilustrasi

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA – Posisi ayah atau kakek sebagai wali jabir (pemaksa) banyak dikaluhkan oleh anak perempuan. Sebagai wali jabir, ia memang berhak untuk menentukan pilihan jodoh anak atau cucu perempuannya.

Namun, bagaimana ketika pria yang akan dijodohkan tersebut tidak sesuai dengan pilihannya, bolehkah memaksakan kehendaknya? 

Baca Juga

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof KH Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa dalam Islam, nilai kebebasan dan kemerdekaan sangat dijunjung tinggi, baik secara pribadi maupun kolektif. Jika ada penafsiran agama yang bertentangan dengan prinsip ini, mungkin perlu diadakan peninjauan secara kritis.

Suatu ketika, Rasulullah Saw didatangi seorang anak gadis yang mengajukan permasalahan yang dihadapinya. Ayahnya, memaksakan calon yang tidak ia sukai. Rasulullah kemudian kemudian mengembalikan urusan ini kepada anak itu sendiri.

Meskipun pada akhirnya anak itu menerima calon pilihan orang tuanya, tetapi anak menyatakan, “Poin penting pengaduan ini supaya orang lain tahu bahwa urusan pernikahan, seorang ayah tidak boleh memaksakan kehendaknya.”

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement